Pengamat Ekonomi: Sumut Kembali Cetak Deflasi, Krisis di Depan Mata

/

/ Rabu, 29 April 2020 / 19.39 WIB

Gunawan Benyamin,S.Kom,MM (foto:P4)
Medan--Pilarempat.com | Di bulan April ini, Sumut kembali diperkirakan akan mengalami deflasi. Rata rata perkembangan harga sejumlah kebutuhan pokok di wilayah Sumut pada umumnya mengalami penurunan.

Harga daging ayam contohnya, mengalami penurunan cukup dalam dari kisaran 28 ribuan per Kg menjadi 22 ribuan per Kg di bulan april. Harga daging sapi, sekalipun relatif tidak mengalami perubahan besar, namun harga daging sapi rata rata di bulan April naik sekitar 1000 per Kg nya.
Untuk telur ayam, harga rata rata di bulan maret sebesar 21.700 per Kg.

Pengamat ekonomi Sumut, Gunawan Benyamin,S.Kom, MM, mencatat, di bulan April ini harganya turun di kisaran 20.900 per Kg. Cabai merah juga demikian, mengalami penurunan dari kisaran 28.700 di bulan Maret, menjadi 23 ribu per Kg di April. Sementara itu, cabai rawit rata-rata di bulan kemarin sebesar 25.900, saat ini dijual dikisaran 18 ribu per Kg.

Disebut Gunawan , untuk bawang putih juga mengalami penurunan dari kisaran 38 ribuan per Kg di bulan lalu. Menjadi 31 ribuan per Kg di bulan April ini. Sementara itu, kenaikan harga bawang merah terjadi dalam satu bulan terakhir. Bawang merah yang sempat menyentuh harga 31.600 per Kg di bulan kemarin, saat ini dijual dikisaran 39.400 per Kg nya.

Komoditas bawang merah mengalami kenaikan yang cukup tajam. Bahkan harga bawang merah di bulan ini sempat menyentuh level 50.000. Harga bawang merah dibulan ini akan menjadi komoditas penyumbang inflasi yang cukup besar dibandingkan dengan komoditas daging sapi, dan emas.

Untuk harga emas, memang harganya mengalami kenaikan. Rata-rata naik diatas 50 ribu per Gram. Hanya saja, emas ini bobotnya semakin hari semakin berkurang. Karena daya beli yang turun membuat animo masyarakat untuk membeli emas menjadi menurun.

"Sehingga saya melihat meskipun kontribusi inflasinya ada. Namun emas saya pikir tidak memberikan andil besar bagi pembentukan inflasi di Sumut.,"ungkap Gunawan, Rabu (29/4/2020).

Menurutnya, di April ini, Sumut akan merealisasikan deflasi yang menurut hitungan saya dibulan ini angkanya bisa mencapai lebih dari 0.27%. Mengingat komoditas lainnya seperti sayur sayuran, tiket pesawat, ikan dan komoditas lainnya berpeluang mengalami penurunan yang sangat tajam.

"Pandemi Corona telah memberikan dampak penurunan daya beli yang berbuntut pada memburuknya harga sejumlah kebutuhan pokok," sebut Gunawan yang dosen Fakultas Ekonomi UISU ini.

Deflasi ini bukan kabar baik bagi masyarakat Sumut. Karena deflasi ini diikuti dengan penurunan daya beli. Deflasi kali ini jelas mengindikasikan adanya potensi krisis ekonomi yang bakal terjadi nantinya. Walaupun krisis ini lebih banyak dipengaruhi oleh pandemic corona dibandingkan dengan ketidakmampuan pemerintah dalam mengendalikan ekonomi.

"Wabah Corona telah memukul daya beli masyarakat dan memicu terjadinya potensi krisis ekonomi yang lebih besar. Bukan hanya Sumut ataupun Indonesia khususnya. Tetapi telah merusak tatanan sosial ekonomi masyarakat dunia," ungkapnya. (P4) 
Komentar Anda

Berita Terkini