Pilarempat.com– Medan : Sistem pembayaran Quick
Response Code Indonesia Standart (QRIS) sudah diberlakukan di setiap
penyedia jasa sistem pembayaran (PJSP) berbasis QR di Sumatera Utara (Sumut).
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara (KPw BI Sumut) terus
mensosialisasikan kepada masyarakat termasuk mahasiswa yang berasal dari
perguruan tinggi negeri dan swasta (PTN/PTS) di Medan khususnya dan Sumatera
Utara pada umumnya.
Kali ini sosialisasi QRIS, di
gelar di kampus Universitas Panca Budi (Unpab) Medan yang dirangkai dengan
seminar Ekonomi Digital dengan narasumber Alamanda Shantika yang merupakan
Fouder Binar Academy dan salah satu pendiri Gojek, Selasa (11/03/2020).
Kantor Perwakilan Bank Indonesia
(BI) Provinsi Sumatera Utara menargetkan realisasi 1 juta merchant sudah
aplikasi QRIS di Sumatera Utara sampai.akhir tahun ini.
“Optimis tercapai karena
potensi pelaku usaha cukup besar untuk aplikasi QRIS, ” kata Wiwiek Sisto
Widayat, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumatera Utara kepada
wartawan usai sebagai keynote speaker pada seminar “Pekan QRIS Nasional 2020”
Hadir pada acara tersebut
Kepala Grup Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah (SP-PUR) BI Sumut,
Andiwiana S, dosen sejumlah universitas di Medan dan mahasiswa.
Wiwiek mengatakan BI
meluncurkan Quick Response Indonesia Standart (QRIS) sejak 17 Agustus 2019 dan
diterapkan 1 Januari 2020 di semua Sistem Pembayaran Indonesia (SPI) non tunai
sebagai implementasi visi Sistem Pembayaran Indonesia (SPI) 2025 yang mendukung
integrasi ekonomi keuangan digital nasional.
“BI terus melakukan
sosialisasi QRIS ke pasar-pasar maupun perguruan tinggi dengan sasaran
milenial,” katanya.
Mau tidak mau, kata Wiwiek,
digitalisasi tak bisa ditawar lagi. Digitalisasi telah merenovasi semua sendi
kehidupan. QRIS bisa untuk semua pembayaran. Sampai Maret 2020, ada 28
Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) seperti OVO, LinkAja dan GoPay,
secara nasional 2,7 juta merchant atau pelaku usaha yang menerapkan QRIS.
Di Sumut ada 330.000 dan dalam
pekan ini, usai puncak Pekan QRIS Nasional 2020 diharapkan naik 100 persen atau
lebih 600.000 merchant. Sampai akhir tahun 2020 ditargetkan 1 juta merchant.
Wiwiek menambahkan, transaksi
non tunai dengan QRIS banyak memberikan manfaat, dari sisi pemerintah
ada.sumber daya baru, mendorong pertumbuhan ekonomi sekaigus persiapan ke
ekonomi digital dan smart city. Dari sisi merchant, membantu pengelolaan usaha,
sisi pembayaran yang lebih efisien dan berdampak pada berbagai hal.
Sementara itu Rektor
Universitas Panca Budi DR.H Muhammad Isa Indrawan mengatakan era digital mau
tak mau harus dipahami.
“Dengan BI, dunia pendidikan tak bisa
berdiam diri. Mahasiswa juga harus ikut digitalisasi,” ujarnya.(P4)