PILAREMPAT.com-LHOKSEUMAWE
: Puluhan
ton bawang merah yang diduga diselundupan dari Thailand ditumpuk di pinggir
pantai kawasan Desa Paya Bateung, Kecamatan Baktiya Barat, Aceh Utara pada Rabu
(4/3/2020) .
Bawang tersebut setelah ditemukan sudah diamankan ke Kantor Pengawasan dan
Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC), Lhokseumawe untuk proses penyidikan.
"Bawang merah tersebut diamankan tim bea cukai
Lhokseumawe diback-up Polsek Baktiya Barat,” ungkap AKBP Tri Hadiyanto, SIK,
Kapolres Aceh Utara, melalui Kapolsek Baktiya Barat, Iptu Heri kepada wartawan,
Rabu (4/3/2020).
Petugas juga mengamankan sejumlah barang bukti
selain puluhan ton bawang merah tersebut ,yaitu berupa dua Mobil Colt Diesel
yang berisikan bawang merah dengan Nomor polisi BL 8548 ZE, dan BL 9123 FA.
Kemudian satu mobil L-300 dengan Nomor polisi BL 8235 DI. Selain itu, petugas
juga mengamankan pemilik bawang, Habibullah (60) warga Desa Peudawa Puntong,
Kecamatan Idi Rayeuk, Aceh Timur.
Jelas Kapolei ,awalnya, sekira pukul 09.30 Wib
berdasarkan laporan dari warga masyarakat setempat di daerah Gampong Paya
Bateung, Kecamatan Baktiya Barat, diperoleh informasi sedang adanya
penyelundupan bawang merah melalui kawasan tersebut,” kata Kapolsek Baktiya Barat.
Menindak laporan masyarakat personel Polsek Baktiya Barat langsung ke
lokasi kejadian untuk memastikan informasi itu. Ternyata, kata Iptu Heri,
sesampai di lokasi kejadian bertemu dengan tim bea cukai Lhokseumawe. Mereka
kemudian meminta bantuan untuk pengamanan hasil penangkapan bawang merah
tersebut.
Menurut Iptu Heri diperkirakan jumlah bawang merah
selundupan tersebut kurang lebih 50 ton.
Ditambahkan, bawang merah tersebut diamankan bersama
barang bukti lain oleh tim bea cukai Lhokseumawe guna proses penyelidikan
lanjutan.
Barang bukti puluhan ton bawang merah dan Kapal
Motor (KM) Rena 3 dibawa ke Pelabuhan Krueng Geukuh, Kecamatan Dewantara, Aceh
Utara. Sementara sopir dibawa ke Kantor
Bea dan Cukai Lhokseumawe guna menjalani proses penyelidikan dan penyidikan
lebih lanjut.
Bawang merah ilegal tersebut dibeli dari Thailand lalu diangkut dengan menggunakan
kapal yang dinahkodai pria berinisial DL asal Desa Lueng, Kecamatan Simpang
Ulim, Aceh Timur menuju perairan Aceh. (P4/zky).