Menteri LHK, Siti Nurbaya Bakar bersama Wakil Rakyat Aceh TA. Khalid di Komisi IV DPR RI (foto:P4/serambinews.com) |
PILAREMPAT.COM, LHOKSEUMAWE : Wakil Rakyat Aceh di Komisi IV DPR RI, Ir. H. TA. Khalid, MM memastikan tiga pulau di Aceh yang telah diusulkan untuk dikerjasamakan dengan Uni Emirat Arab (UEA), akan mendorong tumbuhnya perekonomian di Aceh.
"Saya
setuju dan kita dorong agar tiga pulau di Aceh dikerjasamakan dengan UEA. Akan
memberi dampak ekonomi yang sangat signifikan bagi Aceh," kata politisi
Gerindra itu kepada Serambinews.com, seusai mengikuti rapat kerja Komisi IV
dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Menteri LHK).
Tiga pulau yang telah diusulkan Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Menteri LHK) sebagai daerah tujuan wisata yang
dikerjasamakan dengan Uni Emirat Arab (UEA),
adalah Pulau Aceh, Pulau Simeulue dan Pulau Banyak.
Rencana
kerjasama itu disampaikan Menteri LHK, Siti Nurbaya Bakar.
TA.
Khalid mengatakan, apabila kerjasama dengan UEA itu terwujud, maka akan
dibangun banyak fasilitas untuk menunjang pariwisata.
"Dampaknya
sangat bagus bagi ekonomi Aceh," ujarnya.
Menteri LHK Siti Nurbaya, menjelaskan pihak UEA
menginginkan adanya pulau yang dimasukkan dalam rencana kerjasama investasi
tersebut.
"Pokoknya
dorong dan perkuat ke tiga pulau tersebut," lanjut Siti Nurbaya.
Kepada
TA Khalid, Menteri Siti Nurbaya menyatakan bahwa dirinya sudah pernah ke Pulau
Banyak dan melukiskan keindahan pulau tersebut.
Sehari sebelumnya, Menteri Siti juga
menginformasikan hal itu dalam rapat kerja dengan Komite II DPD RI.
Saat
itu Menteri Siti saat iru menanggapi usulan senator Aceh, yang juga Wakil Ketua
Komite II DPD, Abdullah Puteh agar menjadikan Taman Nasional Gunung Leuser
(TNGL) sebagai destinasi pariwisata prioritas.
Nova Iriansyah mengatakan, pihak UEA berencana
mengucurkan dana tersebut untuk sektor properti antara lain yang menunjang
pariwisata, Industrial Estate dan Islamic Development Estate.
Plt.
Nova Iriansyah berharap investasi UEA juga menyasar sektor lainnya yang terbuka
lebar di Aceh seperti pada bidang agrobisnis, halal food hingga petrochemical.
Kesepakatan
kerjasama ekonomi antara Indonesia dan Uni Emirat Arab meliputi kerja sama
antarpemerintah dan business to business (B to B) di bidang pendidikan,
pertanian, pendidikan agama, investasi dan berbagai bidang lainnya. (P4/SNC)