Pilarempat.com-Medan : Dalam rangka persiapan kunjungan Ketua TP PKK Pusat, Tri Suswati
Tito Karnavian pada minggu kedua bulan Maret ke lokasi stunting yang ada di
Kota Medan tepatnya di Kelurahan Binjai Kecamatan Medan Denai, Pemko Medan
menggelar Rapat Koordinasi Pelaksanaan Intervensi Stunting Terintegrasi Tahun
2020 di Ruang Rapat III Kantor Wali Kota Medan, Jumat (21/2/2020). Diharapkan
gagasan yang ada nantinya dapat mendorong seluruh komponen masyarakat termasuk
instansi pemerintah, lebih memperhatikan kasus stunting di Kota Medan.
Rapat yang dipimpin
Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Medan Ir H Akhyar Nasution MSi bersama Plt
Ketua TP PKK Kota Medan Hj Nurul Khairani Akhyar SE didampingi Asisten
Pemerintahan dan Sosial Setda Kota Medan Musaddad Nasution, Asisten
Administrasi Umum Setda Kota Medan Renward Parapat, dan Asisten Ekbang Setda
Kota Medan Khairul Syahnan. Akhyar meminta kepada seluruh OPD terkait agar
terus melakukan tugasnya dalam upaya menurunkan angka stunting di Kota Medan.
"Jangan berfokus
pada titik penilaian saja yang kita kerjakan, tetapi masih ada locus-locus
lainnya yang harus terus kita perhatikan dan kita kerjakan sehingga
permasalahan stunting yang ada di Kota Medan dapat diselesaikan," sebut
Akhyar.
Seperti yang diketahui,
jelas Akhyar stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat
dari kekurangan gizi kronis. Oleh sebab itu, penanganan stunting dirasa penting
karena stunting berdampak pada kecerdasan, kerentanan terhadap penyakit dan
pada akhirnya mengakibatkan produktivitas yang rendah.
"Adapun intervensi
penanganan stunting yang terintegrasi adalah dengan menerapkan gerakan
masyarakat hidup sehat, penyediaan air bersih dan sanitasi. Sanitasi dan air
minum harus berpasangan, sehingga perlu adanya perencanaan yang baik. Selain
itu keterlibatan masyarakat dan budaya pada masyarakat juga harus diperhatikan
agar berkelanjutan dan memberi manfaat," jelas Akhyar.
Selain itu, Akhyar
mengungkapkan bahwa diperlukan penguatan pemerintah pusat maupun daerah dalam
mencegah kasus stunting seperti membangun infrastruktur yang terkait dengan
kesehatan serta memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat berkaitan
dengan perilaku hidup sehat.
"Dalam lingkup
terkecil misalnya seperti dalam tingkat lingkungan, kelompok dasawisma
harus mendata jumlah anak stunting di lingkungannya, sehingga dapat cepat
ditangani dan insya Allah kedepannya kita dapat mewujudkan Kota Medan sebagai
kota bebas stunting," ungkap Akhyar.
Sementara itu, Plt Ketua
TP PKK Kota Medan berharap selain OPD yang terkait dengan penanganan stunting
yang telah melakukan pembinaan dan mengedukasi masyarakat selama ini, OPD
teknis lainnya turut memberikan bantuannya khusus untuk penerimaan kunjungan
tersebut.
"Tidak hanya dalam
upaya penurunan angka stunting, kita juga harus bersiap menerima Ketua TP PKK
Pusat beserta rombongan guna melihat kondisi stunting yang ada di kelurahan
ini. Kita tunjukkan apa yang telah kita lakukan untuk usaha mengurangi stunting
tersebut," harap Nurul.
Selain itu, dalam rapat
tersebut juga membahas mengenai persiapan Posyandu Lestari 4 yang berada di
Kelurahan Pekan Labuhan Kecamatan Medan Labuhan yang masuk kedalam nominasi
penilaian Posyandu dalam rangka PKK KB Kes Tingkat Nasional.
Turut hadir dalam rapat
tersebut, seluruh pimpinan OPD di Lingkungan Pemko Medan, Camat dan Lurah se
Kota Medan, pengurus TP PKK Kota Medan serta petugas puskesmas se Kota Medan. (P4/sya)