Pilarempat.com, Medan | Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi Medan mengatakan perlu melakukan koordinasi dengan Pemko Medan terkait pelaksanaan program Layanan Lumpur Tinja Terjadwal (L2T2) dan program Layanan Lumpur Tinja Tidak Terjadwal (L2T3) yang menjadi upaya untuk mencapai target akses sanitasi yang lebih baik lewat pengolahan air limbah.
Hal ini dikatakan Fauzan Nasution
selaku Direktur Air Limbah saat beraudiensi ke Rumah Dinas Wali Kota, Jalan
Sudirman Medan, Rabu (23/01/2020). Kedatangan jajaran direksi yang berjumlah
enam orang tersebut diterima langsung Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Medan Ir
H Akhyar Nasution MSi.
Diungkapkan Fauzan, L2T2 dan L2T3
merupakan progran PDAM Tirtanadi. Yang mana bilangnya, program tersebut
memiliki sistem perpipaan dan non perpipaan. Namun saat ini, PDAM Tirtanadi
lebih fokus pada sistem non perpipaan karena dinilai dapat menaikkan dan
meningkatkan cakupan pelayanan air limbah domestik di Kota Medan.
"Program ini bertujuan untuk
masyarakat dengan harapan agar masyarakat dapat hidup lebih sehat. Sebab,
selama ini kita melihat terkadang masyarakat sering abai dengan kondisi
septictank rumahnya. Padahal, jika tidak dilakukan penyedotan secara berkala
dan tidak sesuai prosedur justru dapat merugikan masyarakat," ungkpnya.
Dijelaskannya, L2T2 dan L2T3
merupakan program yang memastikan bahwa pembuangan tinja langsung ke tempah
pengolahannya sehingga lebih ramah lingkungan. "Lewat ini kita menjamin
bahwa limbah yang dibuang tidak akan mencemari lingkungan. Kami ingin
masyarakat dapat hidup sehat dan lingkungan tetap bersih," jelasnya
seraya mengatakan program L2T2 dan L2T3 akan dilaunching awal Februari
mendatang.
Plt Wali Kota, Ir H Akhyar Nasution
MSi mengaku ini menjadi inovasi dan terobosan baik bagi masyarakat. Namun,
dirinya berharap nantinya pada pelaksanaannya di masyarakat agar diatur
regulasi yang jelas termasuk retrubusi pembayaran sehingga masyarakat tidak
merasa dirugikan.
"Kami senang dengan inovasi
ramah lingkungan ini. Apalagi secara keseluruhan ini untuk kebaikan Kota Medan.
Namun, terkait hal tekhnis lainnya seperti sistem keikutsertaan masyarakat
sebagai anggota program dan pembayaran, harus benar-benar disosialisasikan agar
masyarakat memahami sekaligus meminimalisir adanya keluhan," pesannya. (P4/sya)