Oktober 2018, Kota Lhokseumawe Alami Inflasi 0,53 Persen

/

/ Rabu, 06 November 2019 / 23.04 WIB

Kepala KPwBI Lhokseumawe, Yufrizal

PILAREMPAT.COM, LHOKSEUMAWE | Kota Lhokseumawe pada bulan Oktober 2018 mengalami inflasi sebesar 0,53 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan bulan September 2019 yang tercatat mengalami inflasi deflasi (-) 0,42 persen.

Kepala Bank Indonesia Kantor  Perwakilan Lhokseumawe, Yufrizal kepada Pilarempat.com mengatakan, apabila dibandingkan dengan dua kota lainnya di Propinsi Aceh yang menjadi lokasi penghitungan inflasi, inflasi terendah terjadi di Kota Banda Aceh dengan angka 0,07 persen dan diikuti Meulaboh sebesar 0,18 persen, dan Lhokseumawe inflasi tertinggi di bulan Oktober 2019.

‘Inflasi Kota Lhokseumawe pada bulan Oktober 2019 bersumberakibat kenaikan harga pada komponen volatile food dengan andil sebesar 0,21 persen, sejalan dengan hal tersebut komponen administered price  dan inflasi inti mengalami inflasi dengan andil berturut turut sebesar 0,21 persen Dan 0,06 persen,”jelas Yufrizal.

Lebih lanjut Yufrizal mengatakan, komponen volatile food pada bulan Oktober 2019 mengalami inflasi sebesar 1,74 persen meningkat cukup besar dibandingkan bulan sebelumnya  (-) 1,70 persen.Lima komoditas yang memberikan andil inflasi  terbesar yaitu ikan tongkol,daging ayam ras,bawang merah,cumi cumi,cabai merah,cabai rawit,udang basah Dan ikan kembung.

Kpw BI Lhokseumawe ITU mengatakan, komponen inti bulan Oktober 2019 mengalami inflasi sebesar 0,60 persen lebih rendah dari bulan sebelumnya yang tercatat inflasi sebesar 0,12 persen, komoditas inflasi inti didorong oleh harga emas perhiasan .

Yufrizal menambahkan ,kedepan inflasi akan dijaga sehingga berada pada sasaran inflasi 2019 yaitu 3,5 +1 persen . Untuk itu katanya koordinasi antara pemerintah, BI dan lembaga terkait yang tergabung dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terus harus diperkuat dalam menghadapi sejumlah risiko yang dapat mendorong kenaikan harga barang. (P.4/sky)

Komentar Anda

Berita Terkini