PILAREMPAT.COM, MEDAN | Kantor
Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumatera Utara melaksanakan sosialisasi
kebijakan sistem pembayaran terkait uang elektronik dan Quick Response Code
Indonesia Standard (QRIS), di Hotel Adimulia Medan, Kamis (31/10/2019)
Direktur Eksekutif Departemen
Elektronifikasi dan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) BI, Pungky Purnomo Wibowo mengatakan, kegiatan ini
bagian dari edukasi tentang kebijakan sistem pembayaran Indonesia pada 2025.
Sedangkan penerapan QRIS dimulai pada 1 Januari 2020 mendatang
“Penggunaan QRIS memudahkan
transaksi dan menguntungkan pembeli serta penjual melalui melalui satu kode QR
yang dapat digunakan untuk semua aplikasi pembayaran pada smartphone. Jadi
sistem ini tentunya dapat memberikan dampak baik terhadap perkembangan ekonomi
digital,” ungkap Pungky.
Bahkan lagi kata Pungky,
sistem QRIS tidak hanya memudahkan pengguna atau masyarakat tetapi juga para
pelaku ekonomi kecil atau UMKM, seperti pedagang bakso, pedagang pasar
tradisional.
Disebutkannya, pelaku ekonomi
tersebut hanya perlu menempelkan kode QR yang sesuai standar QRIS saat
melakukan transaksi.
Menurutnya penggunaan QRIS
Unggul (Universal, Gampang, Untung dan Langsung) mulai diintegrasikan dengan
berbagai alat pembayaran elektronik. Setiap penyedia jasa sistem pembayaran
(PJSP) berbasis QR wajib menggunakan QRIS.
“Jadi bagi masyarakat yang
memiliki ponsel dengan kamera dan konektivitas data serta akun pembayaran
elektronik dapat melakukan pembayaran melalui QRIS. Sebab keberadaan pengaturan
standar pembayaran via QRIS dapat membuat antar sistem, teknis, dan
infrastruktur saling terhubung dan saling memproses satu sama lain,” katanya.
Dengan sistim ini akan terjadi
efisiensi, sehingga tidak hanya memudahkan saja tapi juga menguntungkan
perbankan, penyelenggara jasa sistem pembayaran termasuk pelaku usaha.
Senada dikatakan Kepala Kantor
Perwakilan Bank Indonesia Sumut, Wiwiek Sisto Widayat.
Disebutkannya transaksi dengan
QRIS prosesnya tidak ribet dan bisa dipakai semua masyarakat untuk mendukung
kelancaran sistem pembayaran.
Wiwiek mengungkan saat ini
pihaknya tengah mempercepat implementasi Toba Smart Card untuk kawasan wisata
Danau Toba, khususnya transportasi Silangit-Parapat, Parapat-Samosir dan
sebaliknya.
Untuk itu pihaknya berharap
dukungan semua pihak khususnya bersama Pemda, BI akan terus lakukan upaya
terobosan terkait upaya meningkatkan transaksi non tunai.
BI kata Wiwiek terus
mensosialisasikan pembayaran berbasis QR tersebut ke berbagai kalangan,
termasuk di perguruan tinggi, pesantren, pelaku UMKM dan rumah ibadah.
“Kita harapkan ke depannya,
metode pembayaran menggunakan QRIS dapat terus berkembang di Sumut, kata
Wiwiek.
Dalam kegiatan tersebut juga
ada beberapa pelaku UMKM di depan Ballroom memajang barang yang menggunakan
pembayaran dengan QRIS. [P4/sya]