YLKI: Pemerintah Harus Tegas Soal Migor Curah

/

/ Kamis, 10 Oktober 2019 / 04.46 WIB

Ketua YLKI Medan-Sumut, H Abubakar Siddik,SH


PILAREMPAT.COM, MEDAN | Medan-Pemerintah harus tegas terhadap produsen minyak goreng (migor) curah tentang wajib kemasan bagi keamanan pangan yang dikonsumsi masyarakat konsumen.
Sebab penggunaan kemasan untuk bahan kebutuhan pokok sangat penting. Namun hal ini sering terabaikan sehingga berdampak buruk bagi kesehatan konsumen

“Justeru itu pemerintah kali ini harus benar-benar tegas dalam penerapan kebijakan nya,” harap Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Medan, Sumatera Utara, H Abubakar Siddik,SH, saat diminta tanggapannya seputar program Menteri Perdagangan (Mendag) terhadap penjualan migor curah dalam bentuk kemasan mulai diberlakukan tahun depan. di Medan, Rabu (9/10 /2019)
Abubakar mengatakan jika pemerintah tidak tegas dalam penerapan peraturan tersebut dikhawatirkan penjualan migor curah akan terus berlanjut di tengah masyarakat. Soalnya program serupa telah diluncurkan sejak 2014 melalui penerbitan kebijakan migor kemasan yang mulai diberlakukan 1April 2017.
“Tapi sayangnya implementasi kebijakan tersebut ditunda dengan alasan produsen migor belum siap memperluas unit kemasan sehingga sampai sekarang migor curah tanpa kemasan terus diperdagangkan.Kita harapkan pada Januari 2020 migor curah sudah memiliki kemasannya sehingga mutu migor lebih terjamin keamanannya,” ungkap Abubakar.
Seperti diketahui Mendag Enggartiasto Lukita pekan lalu meluncurkan Wajib Kemas Minyak Goreng dalam Rangka Mendorong Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri. Kemendag berupaya meningkatkan mutu keamanan pangan yang dikonsumsi masyarakat salah satunya migor curah ke migor kemasan. Sehingga tidak ada lagi yang mengonsumsi migor curah.
Terkait banyak masyarakat berpendapatan rendah membeli migor eceran, Abubakar juga mengimbau produsen untuk mengemas migor curah dalam ukuran setengah kilogram selain kemasan 1 kilogram. Hal ini untuk memudahkan konsumen berpenghasilan rendah, tapi mampu mengonsumsi migor.
“Untuk meningkat penjualan bahan kebutuhan sehari-sehari produsen tentu lebih memahami strategi pemasaran. Seperti kita melihat berbagai macam produk diberi kemasan dalam bentuk saset seperti sampo, milo, susu, bubuk kopi dan lainnya sehingga lebih terjangkau pembeli, “ ujar Abubakar. [P4/sya]


Komentar Anda

Berita Terkini