Politeknik Lhokseumawe Wisuda 1.052 Lulusan

/

/ Selasa, 24 September 2019 / 19.03 WIB

Politeknik Negeri Lhokseumawe, Sabtu (21/9) mewisuda sebanyak 1.052 lulusannya.(P.4/Zky).

Pilarempat.com, Lhokseumawe | Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL) mewisuda sebanyak 1.052 wisudawan/wisudawati  yang berlangsung Sabtu (21//2019) dalam suatu sidang rapat senat  terbuka  Wisuda Program Sarjana Terapan dan Program Diploma III Angkatan XXX tahun akademik 2019/2020 di Gedung Auditorium PNL.

Direktur Politeknik Negeri Lhokseumawe Rizal Syahyadi, ST, MEng Sc dalam sambutannyamengatakan, jumlah wisudawan yang dilantik pada sebanyak  1.052 orang yang  terdiri dari 555 orang program sarjana terapan dan 497 orang diploma tiga.
Dalam usianya yang ke-32, PNL telah melantik sebanyak 19.172 orang yang saat ini telah mengisi posisi profesional di berbagai instansi pemerintah maupun swasta, dan industri skala nasional, multi nasional dan internasional serta menjadi pengusaha ternama di Propinsi Aceh dan Indonesia, ujarnya.

Direktur PNL  Rizal Syahyadi menyampaikan , dari 1.052 orang lulusan dari enam jurusan yang berada di lingkungan PNL yang lulus dengan kategori cumlaude sebanyak 141 orang atau 13,40 persen.
"Wisuda merupakan suatu momentum penting dalam dunia pendidikan, wisuda juga merupakan momentum yang sangat bermakna bagi keluarga wisudawan," katanya.
Momentum itu harus diartikan sebagai saat berakhirnya tugas dan tanggung jawab kampus dalam mengantarkan secara formal mahasiswa menjadi lulusan sebagai insan yang profesional yang dilandasi oleh pengetahuan, keterampilan dan tingkah laku  yang baik, serta siap meniti profesi dan karir sesuai dengan bidang keahlian masing-masing, katanya.

Lebih lanjut Rizal mengatakan keberhasilan yang diraih wisudawan  tidak lepas dari doa dan dukungan orang tua, oleh karena itu jasa orangtua tidak akan bisa dibalas dengan apapun.
Kepada wisudawan dia mengatakan, kebahagiaan yang dirasakan wisudawan hari ini, sesungguhnya karena sentuhan, bantuan, pertolongan dan doa dari banyak orang yang mampir dalam hidup saudara. Salah satu pihak yang paling dominan mempengaruhi perjalanan hidup saudara hingga hari ini adalah orangtua. Jasa mereka tak mampu dibalas dengan apapun.
Saat ini  daya saing global bangsa di pentas dunia masih rendah. Daya saing global Indonesia berada di peringkat 45 dari 140 negara yang dilaporkan oleh World Economic Forum tahun 2018, masih berada di bawah Singapura, Malaysia dan Thailand.
"Kreatifitas dan inovasi menjadi dua hal utama yang sangat diperlukan untuk mampu bertahan di Era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 ini. Salah satu usaha yang harus dialukan oleh para lulusan perguruan tinggi, yaitu mengubah cara berpikir mereka, dari berorientasi sebagai pencari kerja (job seeker) menjadi pencipta lapangan kerja (job creator), ujarnya. (P.4/Zky).






Komentar Anda

Berita Terkini