Politeknik Negeri Lhokseumawe, Sabtu (21/9) mewisuda sebanyak 1.052 lulusannya.(P.4/Zky). |
Pilarempat.com, Lhokseumawe | Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL) mewisuda sebanyak 1.052 wisudawan/wisudawati yang berlangsung Sabtu (21//2019) dalam suatu sidang rapat senat terbuka Wisuda Program Sarjana Terapan dan Program Diploma III Angkatan XXX tahun akademik 2019/2020 di Gedung Auditorium PNL.
Direktur Politeknik Negeri
Lhokseumawe Rizal Syahyadi, ST, MEng Sc dalam sambutannyamengatakan, jumlah wisudawan yang dilantik pada sebanyak 1.052 orang
yang terdiri dari 555 orang program sarjana terapan dan 497 orang diploma
tiga.
Dalam usianya yang ke-32, PNL telah melantik sebanyak 19.172 orang yang
saat ini telah mengisi posisi profesional di berbagai instansi pemerintah
maupun swasta, dan industri skala nasional, multi nasional dan internasional
serta menjadi pengusaha ternama di Propinsi Aceh dan Indonesia, ujarnya.
Direktur PNL Rizal Syahyadi menyampaikan , dari 1.052 orang lulusan dari enam jurusan yang berada di lingkungan PNL yang lulus dengan kategori cumlaude sebanyak 141 orang atau 13,40 persen.
Direktur PNL Rizal Syahyadi menyampaikan , dari 1.052 orang lulusan dari enam jurusan yang berada di lingkungan PNL yang lulus dengan kategori cumlaude sebanyak 141 orang atau 13,40 persen.
"Wisuda merupakan suatu momentum penting dalam dunia pendidikan,
wisuda juga merupakan momentum yang sangat bermakna bagi keluarga
wisudawan," katanya.
Momentum itu harus diartikan sebagai saat berakhirnya tugas dan tanggung
jawab kampus dalam mengantarkan secara formal mahasiswa menjadi lulusan sebagai
insan yang profesional yang dilandasi oleh pengetahuan, keterampilan dan
tingkah laku yang baik, serta siap meniti profesi dan karir sesuai dengan
bidang keahlian masing-masing, katanya.
Lebih lanjut Rizal mengatakan keberhasilan yang diraih wisudawan tidak lepas dari doa dan dukungan orang tua, oleh karena itu jasa orangtua tidak akan bisa dibalas dengan apapun.
Kepada wisudawan dia mengatakan, kebahagiaan yang dirasakan wisudawan hari
ini, sesungguhnya karena sentuhan, bantuan, pertolongan dan doa dari banyak
orang yang mampir dalam hidup saudara. Salah satu pihak yang paling dominan
mempengaruhi perjalanan hidup saudara hingga hari ini adalah orangtua. Jasa
mereka tak mampu dibalas dengan apapun.
Saat ini daya saing global bangsa di pentas dunia masih rendah. Daya
saing global Indonesia berada di peringkat 45 dari 140 negara yang dilaporkan
oleh World Economic Forum tahun 2018, masih berada di bawah Singapura, Malaysia
dan Thailand.
"Kreatifitas dan inovasi menjadi dua hal utama yang sangat diperlukan
untuk mampu bertahan di Era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 ini. Salah
satu usaha yang harus dialukan oleh para lulusan perguruan tinggi, yaitu
mengubah cara berpikir mereka, dari berorientasi sebagai pencari kerja (job
seeker) menjadi pencipta lapangan kerja (job creator), ujarnya. (P.4/Zky).