Anggota DPRD Sumut, Vintor Sitorus menerima kembali HP miliknya yang diduga hilang sebelumnya. (foto:P4/istimewa) |
Pilarempat.com, Medan | Alih-alih ingin mencoba untuk
mengingatkan agar mahasiswa pelaku demo jangan dipukuli karena tertangkap
petugas. Namun akhirnya Anggota DPRD Sumut dari Fraksi Gerindra, Vintor Sitorus nyaris terkena pukul di bahagian muka dan kepala belakang pasca aksi pelemparan batu
oleh mahasiswa setelah demo penolakan pengesahan UU KPK dan KUHP di depan
gerbang DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol Medan, Selasa sore (24/9/2019).
Keterangan
berhasil dihimpun wartawan menyebutkan, bahwa insiden tersebut ternyata
dilihat anggota dewan lainnya yang dengan serta merta mengamankan
Vintor Sitorus ke gedung dewan. Setelah itu Vintor pun tak kunjung terlihat dan
membuat staf Fraksi Gerindra lainya merasa kehilangan, apalagi HP Vintor juga tidak
ketemu.
Sejumlah
wartawan juga ikut mencari Vintor ingin mengkonfirmasinya di ruang Fraksi
Gerindra DPRD Sumut, namun Vintor tidak ada. Yang terlihat hanya beberapa
anggota Fraksi, salah satunya adalah Benny H Sihotang dan salah seorang
wartawan dari media di Medan.
Tak
lama seorang dewan berucap memohon maaf kepada wartawan untuk meninggalkan
ruangan karena akan ada rapat internal guna menyikapi pemukulan anggota Fraksi
Gerindra tersebut.
Sementara
itu di lobbi dan teras gedung dewan, anggota dewan dari Fraksi
Demokrat, Parlaungan Simangunsong juga sempat menanyakan keberadaan Vintor dan
ingin mengetahui insiden pemukulan tersebut.
Seiring
dengan itu seorang perwira dan petugas juga mencari Vintor di lantai III gedung
DPRD Sumut untuk memulangkan HP Vintor yang sudah diketemukan. Tunggu punya
tunggu, akhirnya Vintor Sitorus muncul juga keluar dari Fraksi Demokrat setelah
dihubungi stafnya dan langsung menyongsong petugas.
Saat
itu terjadi serah terima pengembalian HP dari petugas kepada Anggota DPRD
Sumut, Vintor Sitorus. Setelah serah terima HP tersebut Vintor kembali ke ruang
Fraksi Gerindra DPRD Sumut.
Kepada
wartawan dia mengaku, tadi ia dibawah tempat parkir, ia ingin pulang ke
rumahnya. Saat itu ia melihat seorang mahasiswa pelaku kerusuhan diduga
dipukuli petugas Tak tega melihat pemukulan itu, iapun ingin mencoba mendekati
seraya memoto kejadian tersebut. Namun petugas diduga telah melarangnya memoto
aksi pemukulan dan lainnya kepada Vintor. Mungkin karena ia tidak mengindahkan
larangan tersebut, maka ia dipukuli beberapa kali.
“Saya
tak tahu kenapa saya dipukuli, jadi hilang HP saya, padahal saya sudah bilang bahwa saya adalah
Anggota DPRD Sumut," katanya pada wartawan di lantai III Gedung
DPRD Sumut, Selasa sore (24/9), pasca pelemparan batu mahasiswa ke gedung
dewan.
Sejauh
ini, belum diketahui apa sikap Fraksi Gerindra DPRD Sumut terkait pemukulan
anggotanya, Vintor Sitorus. Karena sampai Selasa malam, belum ada pernyataan
resmi dari fraksi ini. [P4/ril/tim]