Gubsu: Kritikan Perlu untuk Memperbaiki Kebijakan Namun Harus Positif dan Objektif

/

/ Rabu, 24 Juli 2019 / 11.30 WIB

Gubsu, Edy Rahmayadidan Ketua PWI  Sumut,Hermansjah ,SE (foto: P4/istimewa/lcm)

Medan, Pilarempat.com| Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi mengatakan dirinya tidak alergi terhadap kritikan namun kritikan yang bersifat postif dan objektif. Dia juga menginginkan
pers semakin mampu memberikan informasi yang positif kepada masyarakat dan pelaku dunia usaha, guna mewujudkan percepatan pembangunan di provinsi tersebut.

“Saya tidak alergi terhadap kritik. Kritikan itu perlu untuk memperbaiki kebijakan yang telah dijalankan, namun kritikan yang disampaikan juga harus obyektif,” kata Edy Rahmayadi di hadapan Ketua PWI Sumut, H.Hermansjah,SE,dalam silaturahmi dengan puluhan wartawan yang bertugas di kantor Gubernur Sumut.di Medan, Selasa. (23/7/2019).
  
Gubsu juga ingin pers ikut berkontribusi mendorong percepatan pembangunan Sumut melalui pemberitaan positif tentang pelaksanaan pembangunan maupun persoalan yang terjadi di masyarakat,

Menurut dia, jurnalis selaku ujung tombak pers harus loyal terhadap masyarakat atau mementingkan kepentingan publik.

Selain itu, kata Gubsu, pers juga harus bersikap kritis untuk bisa mengabarkan kebenaran.
Pada kesempatan itu, Edy kembali menegaskan bahwa dirinya maupun Pemprov Sumut tidak alergi dan antipati terhadap kritik asalkan disampaikan secara etis dan sesuai etika jurnalistik.

Mantan Pangkostrad itu juga mengingatkan bahwa kebebasan yang dimiliki pers bukan berarti mampu membuat pers bergerak terlalu leluasa, termasuk menyangkut hal-hal yang bersinggungan dengan suku, agama, ras dan antargolongan (SARA).

Seharusnya, lanjut Gubernur, akan lebih bijak jika pers mampu mengambil peran dalam mendukung berbagai kebijakan sekaligus menyaring isu negatif yang mampu mengganggu proses pembenahan yang sedang dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut saat ini.

Saya berharap pers harus mampu berperan mengarahkan segenap elemen masyarakat untuk percaya sepenuhnya agar ikut berperan aktif mendukung program-program pembangunan yang sedang dan akan dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Sumut,” ujar Edy.

Ia juga menepis isu yang menyebutkan bahwa dirinya dan wakil gubernur Sumut terkesan pilih kasih dalam melakukan seleksi maupun mengangkat pejabat struktural di lingkungan Pemprov setempat.

Seleksi, lanjut Edy, justru dibuka untuk mendapatkan seorang yang mampu menjalankan tugas hingga menghasilkan kinerja positif bagi Pemprov Sumut.

“Tahapan seleksi yang kita lakukan untuk mencari orang yang tepat adalah lewat assesment (penilaian),” katanya.


Sayangnya, menurut dia, hasil assesment eselon II di lingkungan Pemprov Sumut hingga saat ini masih sangat rendah. “Bahkan ada yang nilainya sangat jauh dari harapan,” ujarnya. [P4/sya/lmc]
Komentar Anda

Berita Terkini