Hal tersebut diungkapkan Lukdir Gultom, Kepala
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 5 Sumatera Bagian Utara (Sumbagut)
dalam Media Gathering “Insan Media Ekonomi Sumatera Utara”, di Hotel Horison.
Kota P.Siantar, Jumat (2/11/2018).
Demikian pula hanya dengan penghimpunan dana pihak
ketiga (DPK) pertumbuhannya masih 3,73%.
“Meskipun demikian, kontribusi kredit atau pembiayaan,dan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) masing-masing baru 4% dan 4,12%, serta sekaligus yang
menempatkan Sumut berada di posisi ke-5 teratas secara nasional dan tertinggi
di luar Pulau Jawa,” ungkapnya.
Namun demikian, untuk menjawab tantangan target
pertumbuhan ekonomi nasional maka menurut hemat kami kinerja 2 komponen utama
intermediasi ini masih perlu ditingkatkan lebih tinggi lagi di sisa tahun 2018
ini.
Selanjutnya, dalam rangka menjawab tantangan
pertumbuhan ekonomi sektor prioritas (Sektor Pertanian, dan Sektor
Perikanan/maritim), kredit/pembiayaan perbankan bagi Sektor Pertanian di Sumut
mampu tumbuh 7,24% dengan rasio NPL (net) yang terus menurun menjadi 1,1% serta
sekaligus menempatkan Sumut sebagai provinsi dengan penyalur kredit/pembiayaan
Sektor Pertanian terbesar ke-2 secara nasional.
Khusus
untuk Sektor Perikanan/maritim, pertumbuhan kredit/pembiayaan mencapai 8,89% dengan
NPL (net) yang semakin baik (3,62%). Hal
ini sekaligus menempatkan Sumut pada peringkat ke-7 nasional setelah DKI,
Jateng, Jatim, Sulsel, Jabar dan Lampung, atau peringkat ke-3 tertinggi di luar
Jawa.
Sementara, dari sisi Industri Keuangan Non Bank
(IKNB), Sumut peringkat 13,29%, dan Nasional 6,38%.
Lukdir memaparkan, peluang pertumbuhan ekonomi di Sumut
masih lebih baik di tengah pertumbuhan nasional.
“Namun disadari ada tekanan domestik,” kata Lukdir
di hadapan para wartawan meida cetak,elektronik dan online serta para
narasumber pemberi materi.
Untuk saham, masih penghimpunan dana di pasar modal,
yang didominasi sektor jasa keuangn 61 % . Investor saham tumbuh 31, reksadana
50 %, secara keseluruhan meningkatan pertumbuhan pemilikan saham 21 % dengan penghimpunan 55 triliun .
Lukdir juga menyebutkan perkembangan asuransi usaha
tani padi di Sumut sebesar 4, 723 ha dan meningkat 25,9 %. Asuransi usaha
ternak sapi ada 5.354 ekor dengan pertumbuhan 94,3%. Sedangkan asuransi nelayan
dengan 556 nasabah, pertumbuhannya 121,5%. [P4]