Wakil Ketua KPK: Negara Hancur karena Korupsi

/

/ Jumat, 13 April 2018 / 18.31 WIB

PILAREMPAT.com--Kehancuran suatu  negara salah satunya berawal dari adanya Korupsi dari kepala negara sehingga membuat keamanan negara menjadi lemah dan adanya Hoax yang memang saat ini mudah menyebar di era digital ini, hal tersebut dikatakan Wakil Ketua KPK,Thony Saut Situmorang.

“Kami sebagai Komisi Pemberantasan Korupsi siap menangani segala bentuk korupsi untuk memperbaiki negara ini yang tentunya tidak lepas dari bantuan pihak kepolisian untuk bekerja sama memberantas korupsi,” ujarnya.
Saut Sirumorang mengajak seluruh masyarakat Indonesia mulai dari sekarang stop budaya korupsi. “Jika kita tidak stop korupsi dari sekarang, percayalah 30 tahun kedepan negara ini akan hancur,” tegasnya.
Kegiatan diawali dengan persembahan tarian multi etnis Sumatera Utara dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia raya dan hening cipta yang dipimpin oleh Kapolda Sumut.
Setelah itu dilanjutkan dengan sambutan Ketua DPD Fornas Bhinneka Tunggal Ika dan kata sambutan Rektor Unimed serta pemutaran video tentang penangkapan Kepala Daerah dan anggota DPR yang korupsi.

Moderator Rajamin Sirait menyampaikan kegiatan diskusi ini untuk mendidik  dan bertukar pikiran sekaligus membuka pikiran serta menggunakan hak pilih dalam pilkada Sumut 2018.
Sedankan Komisioner KPU Benget Silitonga mengharapkan agar tidak melakukan kampanye hitam dan tidak melakukan Money Politik.
“Saya mengharapkan kepada aparatur Sipil Negara, TNI dan Polri harus bersikap netral, jangan memilih karena sesuatu tapi gunakanlah hak pilih itu dengan pertimbangan yang memang kita lihat rekam jejaknya dan kualitasnya yang dapat membuat perubahan untuk Sumut yang berkualitas,” sebutnya
Sementara itu,  Kapolda Sumut Irjen Pol.Drs.Paulus Waterpauw, untuk pengamanan Pemilihan Kepala Derah (Pilkada) 2018 di Sumut, Polda Sumut sudah membentuk Operasi Mantap Praja Toba 2018.
Operasi mantap Praja 2018 dengan melibatkann 13.170 personil dan mereka juga yang akan ditempatkan untuk pengamanan di TPS.
“Saya sangat mengapresiasi masyarakat di Sumut ini yang memiliki perbedaan sikap dan prilaku dari daerah yang lain dan tetap solid. Sumut merupakan contoh dari kebhinekaan yang ada di Indonesia dengan berbagai macam perbedaan namun tetap rukun berdampingan,” kata Irjen Pulus Waterpauw sebagai narasumber pada diskusi Publik memilih cerdas Hasilkan Sumut yang berkwalitas, Rabu (14/3/2018).
Acara itu diselenggarakan DPD Fornas Bhinneka Tunggal Ika di gedung Digital library Unimed dengan dihadiri sebagai narasumber Kapoldasu Irjen Paulus waterpauw, Wakil Ketua KPK Tony Saut Situmorang, Komisioner KPU Sumut Benget Silitonga, Rektor Universitas Negeri Medan Prof. Dr. Sawal Gultom,MPd, Moderator Rajamin Sirait, Para pejabat utama Polda Sumut, Kapolrestabes Medan dan dihadiri sekitar 300 orang undangan.
Kapolda juga mengingatkan agar tidak menyebarluaskan berita-berita Hoax. “Berita hoax (bohong) bisa merubah situasi dari kondusif menjadi tidak kondusif. Berita hoax semakin meningkat menjelang Pilkada. Karena itu supaya tidak menyebarkan brita hoax,” tegas Paulus mengingatkan menyebarkan berita hoax diancam UU ITE.
Disebutkan, saat ini ada 6 orang ditangkap karena menyebarkan berita hoax. “Mari bantu kami dengan memberikan informasi tentang penyebaran berita Hoax yang ada di Sumut,” tegasnya. [P4].
Komentar Anda

Berita Terkini