Sutrisno Tinggalkan 'Segudang' Masalah di SMAN 2 Medan

/

/ Senin, 05 Maret 2018 / 15.33 WIB





PILAREMPAT.com-- Setelah kasus siswa 'siluman' di SMA Negeri 2 Medan yang sempat menghebohkan itu, berujung pada pelengseran dirinya dari Kepala Sekolah (Kepsek) di sekolah yang termasuk pavorit di kota Medan itu. Sutrisno konon disebut-sebut Kepsek yang memiliki ‘Segudang’ masalah.

Kondisi tersebut mulai dari pembangunan/penambahan ruang sekolah dan kantor Kepsek yang terbengkalai. Kini, Sutrisno diduga menyisakan ‘luka baru’ di sekolah yang berdomisili di Kecamatan Medan Polonia itu.

‘Luka baru’ tersebut di antaranya masalah belum juga dibayarkan honor sejumlah tenaga Guru honorer dan pegawai tidak tetap (PTT) di sekolah  itu.

Ketika dikonfirmasi permasalahan tersebut kepada Plt Kepsek SMAN 2, Boang Agus mengaku memang belum dibayar honor tenaga guru dan PTT tersebut .

“Masalah ini bukan menjadi tanggungjawab saya, karena saya kan belum ditunjuk menjadi Plt Kepsek. Honor gaji belum dibayar kepsek lama itu terhitung dari tiga bulan terakhir tahun 2017 lalu. Sedangkan saya baru sebagai Plt di sekolah ini, mulai bulan Desember 2017,” ungkap Boang kepada wartawan, di ruang kerjanya, Senin (5/3/2018).

Dijelaskan dia, pembayaran honor tersebut yang tertunggak ada  tiga bulan. "Sedangkan gaji honorer yang sudah kita bayar dua bulan (Januari-Februari 2018),” kata Boang.

Disinggung masalah penambahan gedung ruang kelas yang saat ini pembangunanya terbengkalai, Boang enggan menjawabnya.

Namun Boang menegaskan bahwa dia ditunjuk sebagai Plt Kepsek itu, tidak lain ingin memperbaiki kondisi dan permasalahan-permasalahn yang terjadi selama ini di SMAN 2.

Kesepakatan
Boang menambahkan, masalah kutipan uang yang dipungut dari para siswa, itu adalah berdasarkan kesepakatan bersama orang tua siswa, yang jumlahnya tidak ditetapkan.

“Ada juga siswa yang tidak memberikan sumbangan itu karena pihak sekolah memaksakan,” kata Boang.

Disebut dia, nilai nominal sumbangan itu dari berkisar  Rp100 ribu hingga Rp200 ribu.
Pantauan wartawan di lokasi SMAN 2, proses belajar mengajar siswa terlihat lancar. 
Dan tenaga honorer juga tampak masih menjalankan aktivitas pekerjaanya sehari-hari.
Salah seorang honorer yang enggan disebut namanya mengungkapkan,mereka akan  menggelar aksi dalam waktu dekat ini.

“Kami akan turun demo menuntut hak kami yang selama tiga bulan tak dibayar oleh kepala sekolah lama itu,” tegasnya singkat kepada wartawan. [P4]


Komentar Anda

Berita Terkini