![]() |
PILAREMPAT.com--
Setelah kasus siswa 'siluman' di SMA Negeri 2 Medan yang sempat menghebohkan itu,
berujung pada pelengseran dirinya dari Kepala Sekolah (Kepsek) di sekolah yang
termasuk pavorit di kota Medan itu. Sutrisno konon disebut-sebut Kepsek yang
memiliki ‘Segudang’ masalah.
Kondisi tersebut mulai dari pembangunan/penambahan
ruang sekolah dan kantor Kepsek yang terbengkalai. Kini, Sutrisno diduga
menyisakan ‘luka baru’ di sekolah yang berdomisili di Kecamatan Medan Polonia itu.
‘Luka baru’ tersebut di antaranya masalah belum juga
dibayarkan honor sejumlah tenaga Guru honorer dan pegawai tidak tetap (PTT) di
sekolah itu.
Ketika dikonfirmasi permasalahan tersebut kepada Plt
Kepsek SMAN 2, Boang Agus mengaku memang belum dibayar honor tenaga guru dan PTT tersebut .
“Masalah ini bukan menjadi tanggungjawab saya,
karena saya kan belum ditunjuk menjadi Plt
Kepsek. Honor gaji belum dibayar kepsek lama itu terhitung dari tiga bulan
terakhir tahun 2017 lalu. Sedangkan saya baru sebagai Plt di sekolah ini, mulai bulan Desember 2017,” ungkap Boang kepada wartawan, di ruang kerjanya,
Senin (5/3/2018).
Dijelaskan dia, pembayaran honor tersebut yang
tertunggak ada tiga bulan. "Sedangkan gaji honorer yang sudah kita bayar dua bulan (Januari-Februari 2018),” kata Boang.
Disinggung masalah penambahan gedung ruang kelas yang
saat ini pembangunanya terbengkalai, Boang enggan menjawabnya.
Namun Boang menegaskan bahwa dia ditunjuk sebagai
Plt Kepsek itu, tidak lain ingin memperbaiki kondisi dan
permasalahan-permasalahn yang terjadi selama ini di SMAN 2.
Kesepakatan
Boang menambahkan, masalah kutipan uang yang
dipungut dari para siswa, itu adalah berdasarkan kesepakatan bersama orang tua
siswa, yang jumlahnya tidak ditetapkan.
“Ada juga siswa yang tidak memberikan sumbangan itu
karena pihak sekolah memaksakan,” kata Boang.
Disebut dia, nilai nominal sumbangan itu dari
berkisar Rp100 ribu hingga Rp200 ribu.
Pantauan wartawan di lokasi SMAN 2, proses belajar
mengajar siswa terlihat lancar.
Dan tenaga honorer juga tampak masih
menjalankan aktivitas pekerjaanya sehari-hari.
Salah seorang honorer yang enggan disebut namanya
mengungkapkan,mereka akan menggelar aksi
dalam waktu dekat ini.
“Kami akan turun demo menuntut hak kami yang selama tiga
bulan tak dibayar oleh kepala sekolah lama itu,” tegasnya singkat kepada
wartawan. [P4]