PILAREMPAT.com, Jakarta :
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Friderica Widyasari Dewi (foto) mengaku, dirinya pernah menjadi korban penipuan online melalui media sosial instagram.
Lwebih lanjut, Friderica menceritakan dirinya pernah menjadi korban penipuan melalui pesan instagram di akun pribadi miliknya. Ia mengatakan, pelaku menyamar sebagai teman dekat dan menawarkan sumbangan uang untuk charity.
"Di Instagram saya ada yang nge-DM, teman, panggilnya Mbak Kiki. Kalau teman saya itu misalnya bilang pinjam duit, saya pasti nggak percaya, ini pasti di-hack gitu karena saya kenal orang itu, tapi orang itu menawarkan charity," kata Friderica, di Simalungun, Sumatera Utara, Jumat (9/8/2024).
Meskipun dirinya tahu bahwa pesan tersebut mencurigakan, namun ia tergiur turut memberikan sumbangan uang dalam acara charity yang disampaikan oleh penipu.
"Kalau teman saya bilang pinjam duit saya nggak percaya. Tapi orang ini menawarkan charity, jadi tergerak," jelasnya.
Setelah dirinya mengirim sejumlah uang untuk acara yang diiming-imingkan, dirinya mengkonfirmasi kembali lewat pesan jika uangnya sudah ditransfer namun tidak ada respon apapun setelah Kiki mengirim uang.
Lebih lanjut, Kiki menyampaikan, para pelaku penipuan sudah mengetahui betul bagaimana cara menipu korban yang telah ditargetkan.
"Berarti orang (pelaku) itu sudah bisa memetik calon korbannya. Oh ini smart enough nih kalau misalnya tiba-tiba pinjam uang, nggak mungkin. Misalnya Kiki ini ada korban, mau bantu nggak ya? Jadi, orang ini pinter," tuturnya.
Berdasarkan pengalaman pribadinya dan banyaknya laporan korban penipuan online, Kiki menyampaikan OJK membuat satgas Anti Scam Center yang ditargetkan bakal soft launching pada bulan Agustus 2024.
Friderica menyampaikan bahwa pembentukan Anti Scam Center sudah hampir selesai dan akan mulai diterapkan secara bertahap bulan ini. "Kami akan soft launching dalam waktu dekat, pokoknya running smooth dulu," jelasnya.
Selain itu, Frederica mengatakan OJK membutuhkan kerjasama dengan bank diseluruh Indonesia untuk koordinasi perpindahan uang nasabah yang menjadi korban penipuan.[P4]