P.Siantar, Pilarempat.com - Pilkada serentak yang bakal digelar pada bulan November 2024 mulai memicu hangatnya suhu politik di berbagai daerah tak terkecuali Kota Pematangsiantar.
Kota seluas 79,97 KM2 ini berpenduduk sekitar 274.056 jiwa ini adalah salah satu wilayah yang sangat strategis dalam peta politik di Sumatera Utara.
Beberapa nama sudah muncul yang ingin berkompentensi mengikuti Pilkada Serentak itu diantaranya Koni Ismail Siregar, mantan Wakil Walikota Pematangsiantar 2010-2015. Nama lain yang disebut-sebut adalah Fawer Full Sihite, Andika Prayogi Sinaga, SE, Mangatas Silalahi, Ronald Darwin Tampubolon, Timbul Marganda Lingga, Ilhamsyah Sinaga, dan Netty Sianturi.
Dukungan untuk Koni Ismail Siregar tersirat dalam acara peringatan HUT ke-2 Komunitas Cerita Siantar Dulu (CSD) yang dilaksanakan di Kerabat Kopi Jalan Hokyy Kelurahan Banjar Kecamatan Siantar Barat, Kota Pematangsiantar, Sabtu, (30/03/2024). Dalam kegiatan tersebut hadir pengurus dan anggota CSD.
Ketua CSD, Yudhi H. Siregar dalam sambutannya mengatakan kegiatan sederhana dan penuh kekeluargaan ini dirangkaikan dengan pemberian santuan kepada anak yatim. ”CSD ini sebagai wadah silaturahmi untuk berkumpul dengan sesama teman yang tumbuh besar di era 80 dan 90-an,” ujarnya.
Sementara itu Penasehat CSD Koni Ismail Siregar mengatakan, CSD sebagai wadah silaturahmi yang terbentuk tahun lalu memiliki anggota dari berbagai latar belakang sosial dan ekonomi. Namun, memiliki visi dan misi yang sama untuk kemajuan Kota Pematangsiantar.
“Dalam CSD banyak cerita maupun kisah yang cukup manis sebagai kenangan yang sulit dilupakan. Apalagi masa 80 sampai 90-an, Kota Pematangsiantar memiliki banyak keunggulan dibanding kota lain di Sumatera Utara,” ujarnya.
Untuk itu, muncul keinginan kembali mewujudkan kejayaan kota Siantar seperti tahun sebelumnya. Misalnya, Siantar yang berhasil meraih piala Adipura Kencana karena tiga kali berturut-turut menyandang predikat kota terbersih se Indonesia katori kota kecil semasa Walikota dijabat Zulkifli Harahap.
“Ke depan kita harus memprioritaskan masalah penataan kota dan masalah pendidikan. Siantar sebagai kota pendidikan merupakan wajah lain untuk kota Pematangsiantar yang juga perlu diwujudkan dengan berbagai program strategis. Masalahnya, pendidikan di Kota Siantar saat ini kita akui tertinggal dibanding dengan daerah lain,” katanya.
Harapan Koni Ismail Siregar kepada masyarakat kota Siantar, mampu memberikan sumbangsih seperti ide maupun pemikiran untuk mewujudkan kota Siantar lebih baik dari kondisi sebelumnya. [P4/sya]