Ini Alasan BI Kenapa Ekonomi Indonesia Tetap Kuat

/

/ Selasa, 30 April 2024 / 19.36 WIB

MEDAN, PILAREMPAT.com  - Pertumbuhan ekonomi Indonesia diprakirakan tetap kuat di tengah meningkatnya ketidakpastian global. Bank Indonesia (BI) memprakirakan pertumbuhan ekonomi global 2024 mencapai 3,1 persen. 

Alasan BI  bahwa  pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat terutama ditopang kinerja ekonomi AS yang lebih kuat dari perkiraan sejalan dengan konsumsi yang tinggi.

Hal itu diutarakan Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sumatera Utara (BI Sumut) IGP Wira Kusuma kepada wartawan dalam agenda Bincang Bareng Media (BBM) di Kafe Nusa Dua Jalan Putri Hijau Medan dan disiarkan secara daring (online), Selasa (30/4/2024).

Wira memaparkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024 dan II-2024 diperkirakan akan lebih tinggi dari triwulan IV-2023. "Hal ini didorong oleh permintaan domestik yang tetap kuat dari konsumsi rumah tangga, sejalan dengan Ramadhan dan Idul Fitri 1445H, serta investasi bangunan yang lebih tinggi dari prakiraan ditopang oleh berlanjutnya proyek strategis nasional di sejumlah daerah," papar Wira.

Dari sisi pergerakan harga pada Maret 2024, imbuh Wira, inflasi Nasional meningkat, namun terjaga dalam kisaran sasaran. Inflasi IHK Maret 2024 tercatat sebesar 3,05 persen (yoy) meningkat dari bulan sebelumnya sebesar 2,75 persen (yoy) namun masih berada dalam kisaran sasaran 2,5±1 persen.

Sementara itu untuk, Outlook perekonomian, pada 2025 pertumbuhan ekonomi global diprakirakan terakselerasi dibanding tahun sebelumnya seiring dengan kebijakan moneter yang makin akomodatif dan meredanya inflasi global.

Wira pun menjelaskan bahwa proyeksi OECD memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2025 tetap kuat pada 5,2 persen (yoy). Bank Indonesia telah memproyeksikan pertumbuhan sebesar 4,8 persen - 5,6 persen (yoy). "Hal ini dapat terjadi apabila Indonesia dapat memanfaatkan situasi politik pasca-Pemilu 2024 yang lebih stabil, potensi capital inflow dari negara-negara maju, relatif kuatnya permintaan domestik, dan pulihnya ekonomi negara mitra dagang," jelas Wira.

Untuk itulah, sebut Wira, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 23-24 April 2024 menaikkan BI-Rate sebesar 25 bps, suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps.


"Tujuannya untuk memperkuat stabilitas nilai tukar Rupiah dari dampak memburuknya risiko global serta sebagai langkah pre-emptive dan forward looking untuk memastikan inflasi tetap terkendali dalam sasaran 2,5±1 persen pada 2024 dan 2025 sejalan dengan stance kebijakan moneter yang pro-stability," ungkap Wira.

Pada pemaparan perkembangan perekonomian terkini tersebut, Kepala BI Sumut turut didampingi Yura Djalins, Deputi Kepala BI Sumut, Soeharman Tabrani, Deputi Kepala BI Sumut, Iman Gunadi, Advisor BI Sumut (Opsional), para pejabat BI Sumut lainnya serta sejumlah awak media yang mengikuti secara daring. ]P4/sya]

Komentar Anda

Berita Terkini