Jakarta, PILAREMPAT.com - Peneliti Starpoll, Kurniawan Zein mengungkapkan dukungan masyarakat di Pulau Jawa terhadap paslon Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) terus meningkat. Hal ini terlihat dari Survei LKPI Starpoll yang dilaksanakan 20 Desember 2023 hingga 4 Januari 2024.
"Perlahan terjadi peningkatan dukungan publik
terhadap paslon 01 AMIN di wilayah Jawa yang menjadi parameter kemenangan dan battle ground perebutan suara pilpres
yang akan datang," ujar Kurniawan dalam keterangan tertulis, Selasa
(16/1/2024).
Kurniawan menjelaskan dukungan dari warga
nahdliyin, masyayikh NU, juga pesantren-pesantren historis dan utama NU terus
meningkat di Pulau Jawa untuk AMIN sehingga elektabilitas paslon nomor urut 1
ini terus meningkat.
"Konsolidasi suara dukungan NU menjadi faktor yang akan memberi
peluang kemenangan paslon 01 lebih besar. Anies effect ini juga menjadi faktor
bagi peningkatan suara koalisi partai pengusung paslon," paparnya.
Berdasarkan survei tersebut, diketahui terdapat
persaingan ketat pada elektabilitas terkini antar paslon. Anies-Muhaimin unggul
di angka 33,2%, sementara Prabowo-Gibran (35,5%) dan Ganjar-Mahfud sebesar
16,8%.
Ia menambahkan persaingan elektabilitas antara
Anies-Muhaimin dan Prabowo-Gibran hampir terjadi di semua kawasan, terutama
Pulau Jawa.
"Berdasarkan data, sulit untuk dapat
melaksanakan pemilu satu putaran, sebagaimana yang disuarakan oleh salah satu
paslon, karena sesungguhnya ketiga paslon masih mendapatkan potensi dukungan
pemilih di bawah 40%," terangnya.
Kurniawan menjelaskan AMIN menggerus basis
tradisional suara Prabowo pada pemilu 2019, yaitu Jawa Barat dan Banten.
Sedangkan suara Gen-Z terbelah antara AMIN dan Prabowo.
"Saya pesimistis pemilu dapat dimenangkan
satu putaran oleh salah satu dari ketiga paslon, apabila memerhatikan peta
elektabilitas mutakhir. Tapi yang jelas pasangan calon AMIN mampu menggerus
basis suara tradisional Prabowo yang telah mengikuti pilpres setidaknya dalam
satu dekade terakhir, yaitu pemilu 2014 dan 2019 lalu," pungkas Kurniawan.
Sebagai informasi, survei ini mewawancarai 2.500
orang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah. Wawancara dilaksanakan
secara tatap muka di 38 provinsi di Indonesia. Adapun survei ini memiliki margin of error kurang lebih 2 persen
pada tingkat kepercayaan 95 persen. [P4/dtc]