Medan, PILAREMPAT.com - Badan Pusat Statistik (BPS ) Sumatera Utara (Sumut) mengindikatorkan Indeks Harga Konsumen (IHK) atau Inflasi saat bulan Juni 2023 di lima kota tercatat sebesar 0,31 persen ini lebih tinggi dari Nasional sebesar 0,14 persen dan inflasi tahun kalender kita sebesar 0,68 persen lebih rendah dari Nasional 1,24 persen.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik-BPS-Sumatera Utara-Nurul Hasanudin-SST, M.Start-dalam Penjelasan Release yang disiarkan secara live streaming, Senin (3/7/2023).
Selanjutnya ia mengatakan, di bulan Juni 2023 dengan adanya moment Idul Adha dan peristiwa penurunan harga BBM serta ada penurunan harga produk pertanian di Sumatera Utara bahwa untuk kelompok makanan, minuman dan tembakau memberi andil tinggi dengan inflasi 1,07 persen memberi andil 0, 35 persen,daging ayam ras memberi andil 0,45 persen, telur ayam termasuk komoditas yang memberi sumbangan inflasi dan cabai merah 0,14 persen dan bawang merah 0,03 persen.
Sementara itu jelas Nurul, untuk komoditas penyumbang deflasi adalah bensin 0,03 persen, ikan tongkol 0,04 persen, dan ikan dencis 0,03 persen. Dikatakan, dilihat inflasi berdasar YoY pada posisi Juni 2023 sebesar 2, 55 persen lebih rendah dibanding Nasional 3,25 persen ini berarti sangat terkendali. Terkendalinya inflasi Sumatera Utara terkait dengan bagaimana makanan, minuman dan tembakau dan terkait dengan bahan bahwa volatil food yang sangat rendah 0,12 persen.
"Kita juga melihat komoditas penyumbang inflasi pada juni 2023 adalah bensin, beras rokok kretek filter dan angkutan dalam kota serta daging ayam ras. Komoditas penyumbang deplasi katanya adalah cabai merah, bawang merah, minyak goreng, cabai rawit dan angkutan udara," sebutnya
Pada bulan Juni 2023 kota Sibolga termasuk yang tertinggi di Sumatera 0,62 persen disusul Pematang Siantar 0,52 persen, kota Medan 0,29 persen, Gunung Sitoli 0,21 persen dan Padang Sidempuan 0,21 persen.
Di bulan Juni 2023 ada satu komoditas yang sangat tinggi adalah cabai merah sehingga ini perlu hati-hati yakni di kota Gunung Sitoli, kata kepala BPS Sumatera Utara. [P4/sya]
