Kementerian Agama tahun ini mengusung tagline Haji Ramah Lansia.
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi meminta petugas haji dapat
secara optimal memberikan layanan, termasuk jemaah haji Lansia.
Koordinator Pengendali Teknis Pelayanan Jemaah Lansia, Hasan Basri
Sagala mengatakan, ada dua hal yang harus dilakukan petugas untuk dapat
memaksimalkan pelayanan kepada jemaah haji, termasuk lansia.
Pertama, kata pria yang akrab disapa Sagala, adalah kolaborasi.
“Ada 4.300 lebih petugas haji yang disiapkan tahun ini perlu berkolaborasi
untuk memberikan layanan kepada jemaah lansia. Itu pertama,” jelas Hasan Sagala
saat memimpin rakor penguatan petugas Daker Madinah,Jumat (9/6/2023).
Kedua, membangun kepedulian antar jemaah
haji. Sehingga, jemaah yang masih kuat tenaga dan fisiknya, mau membantu jemaah
lansia di sekitarnya.
“Dua hal ini kita ingatkan dan terus kita dorong bersama. Untuk
dapat mewujudkan haji ramah lansia, perlu kolaborasi dan semangat yang sama,”
sambungnya.
“Sikap yang diharapkan adalah memiliki
semangat dalam memberikan pelayanan kepada jemaah lansia. Apapun kondisinya,
harus mengutamakan jemaah lansia,” jelasnya lagi.
Ia menyebutkan bahwa puncak haji masih lama, para petugas harus
kerja ekstra keras. “Saya minta dikoordinasikan betul haji ramah lansia ini.
Jangan sampai ada lansia yang membutuhkan bantuan ternyata tidak mendapat
bantuan. Penekanan ini harus sampai ke tingkat petugas kloter,” imbuhnya.
“Petugas kloter juga harus kita maksimalkan,
karena dipastikan hampir semua kloter terdapat jemaah lansia dan para petugas
perlu memprioritaskan mereka,” jelasnya lagi.
Ketua PPIH Embarkasi Medan H. Ahmad Qosbi, S.Ag, MM saat melakukan
pelepasan keberangkatan di setiap kloter meminta petugas kloter memastikan para
lansia benar-benar dibimbing dan diutamakan kebutuhannya dan dipantau
kesehatannya.
“Untuk petugas kloter mohon terus dipantau kondisi jemaah kita
terutama lansia baik uzur, disabilitas dan sebagainya. Petugas kloter harus
memastikan seluruh jemaahnya dalam kondisi mumpuni untuk melaksanakan ibadah
haji di tanah suci,” ungkapnya.
Ia juga meminta petugas untuk berkoordinasi dengan PPIH Arab Saudi
terkait kebutuhan dan pelayanan. Petugas juga harus memastikan berapa jumlah
lansia yang membutuhkan kursi roda, berapa jemaah yang punya riwayat kesehatan
sehingga petugas kloter punya data dan dapat memitigasi dini jika ada sesuatu
hal.
Ahmad Qosbi juga memastikan pelayanan lansia di Embarkasi Medan
dilaksanakan dengan baik. Dalam pelayanan satu atap misalnya, petugas
memprioritaskan para lansia untuk melakukan pengecekan kesehatan, kemudian
pembagian gelang, paspor, visa, living cost, dan kemudian diarahkan menuju
hotel untuk beristirahat.
“Saat keberangkatan para lansia juga tidak diikutsertakan dalam
seremoni dan didahulukan masuk ke dalam bus,” ungkap Qosbi. [P4/sya/rel]