Medan, PILAREMPAT.com – Kepala Kantor Wilayah I (Kanwil) I Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Medan, Ridho Pamungkas (foto) mengungkapkan, KPPU di Wilayah kerjanya, Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) dan Aceh tersebut, belum menemukan spekulan bermain di tengah melonjaknya harga ayam dan telur, terutama di Pasar-pasar Tradisional.
“Terkait tingginya harga telur ayam, KPPU Wilayah I telah mengundang dua distributor terkait tingginya harga telur ayam. Saat kami undang, masing-masing distributor telur ayam itu memiliki keputusan independen dalam menentukan harga berdasarkan negosiasi dengan peternaknya. Begitu juga saat dilakukan pengecekan ke perusahaan pakan ternak diakui oleh pelaku usaha harga pakan memang tinggi dengan faktor penyebab harga jagung yang tinggi,” ungkap Ridho Pamungkas kepada awak media, di kantornya Jalan Gatot Subroto Medan, Selasa (13/06/2023).
Disebut Ridho, harga jagung secara Internasional
trennya memang lagi naik, secara nasional tentunya juga mengikuti tren
tersebut. Diketahui peternak membeli jagung untuk diolah menjadi pakan pada
harga Rp6.300, sementara harga acuan pemerintah Rp5.000.
Produk
Tak Tahan Lama
Ia
menjelaskan, kondisi harga tersebut sudah di atas harga acuan, apalagi di
Indonesia jagung belum sepenuhnya dari domestik karena masih ada impornya. Kran
impor akan dibuka jika stok sudah menipis.
“Secara teori KPPU memang agak susah untuk menemukan
praktik spekulan di bisnis ayam dan telur ini, sebab kan kedua komoditas ini
merupakan produk yang tak tahan lama untuk ditahan guna menaikan harga di pasar
dengan mengurangi pasokan,” ungkap Ridho.
Meski tak ditemukan spekulan, menurut Ridho,
tingginya harga ayam dan telur di atas harga acuan yang ditetapkan oleh
pemerintah, merupakan ‘warning’ bagi KPPU bahwa ini ada masalah pada sistem
permintaan dan penawaran atau supplay and
demand.
“Apakah ada perilaku yang mengintervensi supply and
demand. Tentunya perilaku pelaku usaha ini akan tetap kami awasi,” kata Ridho.
Disebutnya
bahwa KPPU sebelumnya, saat melakukan monitoring dan menerima informasi dari
pasar menemukan fakta harga ayam utuh atau hidup di pasar tradisional, terutama
yang ada di Kota Medan sekitarnya mencapai Rp40 ribu per kilogram (Kg),
ditingkat peternak Rp25-28 ribu/Kg. Sedangkan harga ayam yang telah dibersihkan
Rp33 ribu/Kg dan daging ayam Rp40 ribu/Kg. [P4/sya]