Wabup Samosir Buka Rakor Perumusan Strategi, Sinergi dan Kolaborasi Penurunan Stunting

/

/ Senin, 01 Mei 2023 / 09.32 WIB

 


Samosir, PILAREMPAT.COM - Wakil Bupati (Wabup) Samosir selaku Ketua TPPS (Tim Percepatan Penurunan Stunting) membuka secara resmi Rapat Koordinasi Perumusan Strategi, Sinergi dan Kolaborasi dalam Percepatan Penurunan Stunting dan Rembuk Stunting Kabupaten Samosir yang digelar di JTS Hotel Parbaba, Jumat (29/4/2023), Pangururan.


Kegiatan tersebut merupakan kerjasama antara Pemkab Samosir dengan USAID (United States Agency for International Development) ERAT Sumut, dengan menghadirkan sejumlah Narasumber diantaranya Kepala Perwakilan BKKBN Provsu Muhammad Irzal, SE, ME, Drs. Parapat Gultom, MSIE, Ph.D (Forum TJSLBU), Kepala Bappeda Litbang Samosir, Dinas PUTR Kabupaten Samosir, dan Fasilitator Laili Zailani dari HAPSARI.


Hadir juga perwakilan unsur Forkopimda diantaranya Wakapolres Samosir Kompol ST. Panggabean, mewakili Dandim 0210/TU Pabung Kapt. G. Sebayang, Pimpinan OPD beserta Camat Se-Kab. Samosir, TP. PKK, Satgas Stunting, Kepala Puskesmas Se-Kabupaten Samosir, Kepala Desa lokus stunting Dan undangan lainya.


Provincial Governance Advisor USAID ERAT Sumut, Hawari Hasibuan menyampaikan penurunan stunting merupakan salah satu isu prioritas nasional yang menargetkan angka prevalensi stunting diangka 14% pada Tahun 2024, dan zero stunting di Tahun 2030. Dan berdasarkan data, di Samosir sendiri prevalensi stunting pada tahun 2021 berada di angka 28,4% menurun jadi 26,3% di Tahun 2022, dan di tahun 2023 ditargetkan berada pada angka 17,4%.


“Target ini optimis bisa kita capai, jika kita bersama-sama bersinergi, berkolaborasi dan berkomitmen antara seluruh pemangku kepentingan dalam perumusan strategi penurunan stunting”, beber Hawari.


Lanjut dia, bahwa USAID ERAT akan terus membantu Pemkab Samosir dalam meretas persoalan stunting secara bersama-sama.


Wabup Samosir Drs. Martua Sitanggang, MM mengatakan stunting merupakan kondisi gagal tumbuh dan kembang pada anak akibat kekurangan asupan gizi dalam waktu yang cukup lama. Pemerintah telah menetapkan stunting sebagai isu prioritas nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 dengan target penurunan yang signifikan dari kondisi 24,4% pada 2021 menjadi 14% pada 2024, dan zero stunting pada 2030.


Untuk Samosir, tahun 2022 prevalensi stunting berada pada angka 26,3%. Maka untuk mecapai target nasional 14% pada 2024, menjadi tantangan yang cukup besar yang membutuhkan keseriusan dari seluruh pemangku kepentingan dalam upaya penurunan stunting, dengan intervensi program yang terkoordinir, terpadu dan bersama-sama langsung menyasar ke lokus kelompok sasaran prioritas.


Tambah Wabup, bahwa kelompok sasaran pencegahan stunting harus difokuskan bagi remaja dan calon pasangan usia subur (calon pengantin), ibu hamil dan ibu menyusui, serta ibu dengan anak usia 0-59 bulan. Dengan tiga kunci utama yakni perbaikan pola makan, pola asuh, dan perbaikan sanitasi serta akses air bersih.


“Untuk itulah, saya mengajak kepada seluruh tim, untuk bersinergi dan berupaya semaksimal mungkin berdasarkan program kerja yang telah disusun dalam strategi percepatan penurunan stunting di Kabupaten Samosir”, ucapnya


Kepada seluruh peserta rakor dan rembuk stunting, Wabup meminta agar mengikuti dengan baik, memberikan perhatian, serta masukan sebagai upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Samosir.


Usai paparan dari narasumber, diskusi dan tanya jawab, selanjutnya penandatanganan Komitmen Bersama Percepatan Penurunan Stunting di Samosir, oleh Wakil Bupati Samosir. (P4/MT)

Komentar Anda

Berita Terkini