Akhir Pekan, Emas dan Rupiah Terpuruk! Emas Jauhi Level $2.000, Rupiah Dekati 15.000,-

/

/ Sabtu, 20 Mei 2023 / 17.39 WIB

 Ilustrasi uang rupiah (foto: Iqbalnuril-Pixabay)

Medan, PILAREMPAT.com -- Harga emas dunia melemah dan kian menjauh dari posisi $2.000 per ons troy. Harga emas saat ini ditransaksikan dikisaran $1.965 per ons troy. Disisi lain, mata uang rupiah juga mengalami pelemahan, dan mencoba mendekati level 15.000 per US Dolar. 

Pada akhir pekan kemarin, mata uang rupiah ditransaksikan diharga 14.930 per US Dolar. Harga emas saat ini ditransaksikan dikisaran 946 ribu per gramnya, melemah dalam perdagangan sepekan terakhir.

"Pelemahan mata uang rupiah dan harga emas dipekan ini menurut hemat saya masih dipicu oleh sikap hawkish Bank Sentral AS. Meskipun disisi lainnya, tengah dilakukan negosiasi antara pemerintah AS dengan parlemen terkait dengan kenaikan batas hutang di AS sebelum 1 juni mendatang. Dua hal tersebut yang menjadi pemicu penguatan US Dolar di pekan ini," terang Gunawan Benjamin, S.Kom, M.Si. pengamat ekonomi Sumatera Utara (Sumut) kepada Pilarempat.com, Sabtu (20/5/2023)

Meskipun demikian, menurut dosen UISU ini, negosiasi terkait dengan kenaikan pagu hutang nantinya akan disepakati. Sehingga ancaman pada mata uang rupiah adalah kemungkinan kenaikan bunga acuan yang masih mungkin dilakukan oleh Bank Sentral AS nantinya. 

Sementara itu, kata Gunawan, jika skenario terburuk yakni terjadi deadlock terkait pembahasan pagu hutang di AS. Maka US Dolar berpeluang melemah nantinya.

Resiko dari ancaman resesi global akan meningkat. Pasar surat hutang akan lebih banyak diwarnai dengan kenaikan yield untuk obligasi di AS, yang bisa memicu terjadinya resesi lebih cepat bagi perekonomian global nantinya. 

"Di sisi lain, motor penggerak ekonomi lain seperti China juga tengah mengalami perlambatan yang kian memperburuk prospek pemulihan ekonomi global," katanya.

Diungkapnya lagi, seiring dengan ancaman resesi global tersebut, kondisi pasar saham di tanah air yang paling rentan berpeluang mengalami tekanan. Belakangan ini, harga sejumlah komoditas unggulan tanah air seperti batubara dan CPO mengalami penurunan. Saham–saham berbasiskan komoditas tersebut juga ikut terpuruk.

Meski demikian pada akhir pekan ini, IHSG ditutup menguat 0.56% di level 6.700,56. Sejumlah saham berbasiskan komoditas masih mengalami penurunan. 

Penguatan kinerja bursa saham di akhir pekan ini banyak disumbang oleh saham saham di sektor perbankan. 

"Di sisi lain, secara teknikal bursa saham atau IHSG masih terpantau sulit untuk menembus level psikologis 6.700 sejauh ini," sebut Gunawan. [P4/sya]

Komentar Anda

Berita Terkini