FGD
ini untuk membangun kolaborasi dalam mensukseskan Sensus Pertanian 2023 agar
tersosialisasikan secara lebih luas ke masyarakat.
Kegiatan
FGD yang mengusung tema ‘Membangun Kolaborasi Menyukseskan Sensus Pertanian
2023’ ini dibuka Kepala BPS Sumut, Nurul Hasanudin.
“Karena
berkolaborasi, kita harus kuat sejajar. Sehingga FGD ini dianggap tepat untuk
mensukseskan Sensus Pertanian 2023,” kata Hasan, sapaan akrab Nurul Hasanudin.
Hasan
mengatakan, kehadiran beberapa pakar yang didatangkan dalam FGD ini seperti
asosiasi, Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura, dan dari
PTPN diharapkan akan melahirkan ide dan gagasan untuk mensosialisasikan dan
mensukseskan Sensus Pertanian 2023.
Untuk
saat ini, kata Hasan, infrastruktur untuk Sensus Pertanian 2023 yang akan
dilakukan pada 1 Juni hingga 31 Juli 2023 sedang dalam proses. Akan ada
sebanyak 9.700 petugas yang sedang proses rekrutmen dan akan selesai di akhir
bulan ini. Untuk petugas sensus, direkrut dari masyarakat yang berpengalaman.
“Jadi
petugas yang sudah berpengalaman kita rekomendasi lagi. Karena akan lebih mudah
nanti di lapangan jika sudah memiliki pengalaman. Harapannya petugas di 33
kabupaten/kota ini nantinya bisa lebih mudah untuk menyapa masyarakat saat
sensus,” kata Hasan.
Pada
Sensus Pertanian 2023 yang akan didata meliputi tanaman pangan, hortikultura,
perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan dan jasa pertanian. Selain itu,
akan dipotret juga urban farming yang meliputi produksi dan potensi ekonominya.
Untuk
hasil Sensus Pertanian 2023, angka sementara akan disajikan pada Desember tahun
ini. Data sementara ini nanti menyajikan populasi.
“Angka sementara di Desember sudah harus disajikan.
Data-data inti. Kemungkinan menyangkut populasinya. Kalau untuk publikasinya
akan dilakukan pada tahun 2024,” sebut Hasan.
Ke
depan, ungkapna, data-data hasil Sensus Pertanian 2023 akan digunakan untuk
perencanaan pembangunan untuk Bapenas dan kementerian terkait. Sementara untuk
BPS, akan menjadi kerangka sampel yang baru dan menjadi data terkini.
Sementara
itu, dalam Focus Group Discussion tersebut menghadirkan narasumber Ketua
Perhimpunan Penyuluh Pertanian (Perhiptani) Sumatera Utara, Soekirman, Bidang
Penyuluhan Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan & Hortikultura Prov.
Sumut, Sutarman, Ketua Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI)
Sumut, Suparman, dari PTPN III, Iwan Kurniawan dengan moderator dari BPS,
Misfaruddin.
Ketua
Perhiptani, Soekirman mengatakan, ada tiga hal yang menjadi fokus untuk
mensukseskan Sensus Pertanian 2023 yakni Kebijakan, Kelembagaan dan Kolaborasi.
“Tiga hal ini terutama kolaborasi menjadi inti dari pertemuan ini. Jika
dilakukan dengan tiga ini, maka Sensus Pertanian 2023 akan sukses,” katanya.
Soekirman mengatakan, masalah dan tantangan pertanian 2023 yakni demografi petani, pertanian digital, kemudian pertanian dan climatr change serta pertanian dan agribisnis modern.
“Masih sangat kompleks tentunya. Tapi Sensus Pertanian 2023
akan menjadi jawaban dari masih banyaknya persoalan ini,” tandasnya. [sya/rel]