Medan, PILAREMPAT.com – Saat ini pemerintah Kota Medan telah memberlakukan program Universal Health Covarage (UHC), bagi masyarakat Kota Medan yang akan berobat secara gratis diseluruh Rumah Sakit yang memiliki kerjasama dengan BPJS Kesehatan.
“Dengan demikian, seluruh penduduk kota Medan terbantu apabila ingin berobat ke Rumah Sakit milik pemerintah maupun swasta manapun. Mereka tinggal menunjukkan NIK di KTP nya, dan berhak mendapatkan layanan kesehatan dengan baik, layak dan gratis tentunya,” kata Wakil Ketua DPRD Medan, Rajudin Sagala kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin (02/01/2023) pagi.
Pastinya lanjut Rajudin, masyarakat yang tercover UHC tersebut merupakan penduduk kota Medan yang telah memiliki BPJS Kesehatan aktif. Baik yang mandiri, pekerja maupun PBI dari pemerintah. “Masyarakat yang memiliki BPJS mandiri Klas I,II,III tdak aktif lagi karena tunggakan, bisa juga didaftarkan kembali. Asalkan mereka bersedia di pindahkan ke kategori gratis Klas 3, bantuan pemerintah dengan menandatangai surat pernyataan bermaterai yang disediakan pihak rumah sakit. Dan secara otomatis, tunggakan iuran merekapun ditiadakan, serta tidak di kenakan denda layanan yang 5%,” terangnya.
Politisi senior Partai PKS kota Medan ini kembali menambahkan, untuk menerapkan layanan UHC di Kota Medan, membutuhkan perjuangan yang panjang dari anggota legislatif. Bertahun kami mengusulkan kepada Walikota Medan, Bobby Nasution agar penduduk kota Medan yang memiliki KTP kota Medan dapat berobat secara gratis kerumah sakit manapun yang memiliki kerjasama dengan BPJS Kesehatan.
Dan syukurnya sambung Rajudin, berkat kolaborasi yang baik, antara lembaga Legislatif dan Eksekutif tersebut, akhirnya program UHC diberlakukan mulai 1 Desember kemarin. “Harapa kami, program ini berjalan dengan baik. Sehingga kedepannya, tidak ada lagi laporan pada kami, ada masyarakat kota Medan ditolak berobat ke rumah sakit, akibat proses yang ribet atau sulit. Saya pribadi mengapresiasi langkah positif Walikota Medan yang sudah memberlakukan program UHC tersebut,” pungkasnya. (rel/sya)
