Pekan Pertama Tahun 2023, Pasar Keuangan Dalam Tekanan Hebat

/

/ Sabtu, 07 Januari 2023 / 15.00 WIB

Medan, PILAREMPAT.com -- Indeks bursa saham pada penutupan pekan pertama tahun 2023 menguat 0.46% di level 6.684,56. Penutupan tersebut lebih rendah dari level IHSG di sesi pembukaan pada hari senin yang sempat di level 6.841, serta lebih rendah dibandingkan dengan penutupan akhir pekan lalu di level 6.850. 

"Bahkan IHSG nyaris melemah mendekati level 6.600 pada sesi pembukaan perdagangan akhir pekan ini," ujar Gunawan Benjamin, MSi (foto), pengamat ekonomi dan Analis Pasar Modal kepada PILAREMPAT.com, Sabtu (7/1/2023).

Gunawan mengungkapkan, selama pekan ini, IHSG mengalami pelemahan tajam. Secara poin to poin jika membandingkan dengan penutupan di akhir pekan lalu, IHSG mengalami pelemahan sekitar 2.4%. 

"Dan tekanan IHSG kian besar seiring dengan minutes yang disampaikan oleh Bank Sentral AS terkait dengan kebijakan hawkishnya di tahun 2023 ini. Dan pelemahan IHSG ini termasuk salah satu yang paling buruk di kawasan Asia, " katanya.

Terkait dengan pernyataan Gubernur Bank Sentral AS yang masih akan menaikkan bunga acuan di tahun ini. Mata uang rupiah juga turut mengalami tekanan selama pekan ini. Mata uang Rupiah yang di akhir pekan lalu dikisaran 15.560, dan disesi perdagangan menjelang sore ini Rupiah ditransaksikan di kisaran level 15.630 per US Dolarnya. 

"Sesekali selama sepekan terakhir, Rupiah sempat mendekati level 15.650 per US Dolarnya," sebut Gunawan. 

Kinerja mata uang Rupiah masih dalam bayang bayang tekanan AS, sekalipun pengendalian inflasi di tahun ini diproyeksikan akan sesuai target sasaran Bank Indonesia. Pada dasarnya saat inflasi mampu dikendalikan, seharusnya kenaikan bunga acuan tidak begitu dibutuhkan untuk meredam gejolak Rupiah. Namun, sejauh ini justru Rupiah tertekan manakala The FED berencana menaikkan bunga acuannya.

Sehingga tekanan pasar selalu terlihat dan seakan menggiring agar suku bunga acuan di tanah air harus terus menjaga jarak dengan suku bunga acuan yang ditetapkan Bank Sentral AS. Jika berhadapan dengan situasi seperti itu, menarik devisa yang parkir di Negara lain khususnya singapura akan menjadi langkah yang dinanti untuk meredam gejolak rupiah.

Disisi lain, kinerja harga emas justru menorehkan kenaikan harga di pekan pertama tahun 2023 ini. Harga emas mananjak dari posisi $1.816 per ons troy di akhir pekan sebelumnya, dan di akhir pekan ini harga emas ditransaksikan di kisaran harga $1.842,5 per ons troy nya. 

"Dengan kombinasi pelemahan Rupiah dan kenaikan harga emas global, maka harga emas tentunya mengalami kenaikan dikisaran 928 ribu per gram. Bandingkan dengan akhir pekan lalu yang bertengger dikisaran 911 ribu per gramnya," terang Gunaan lagi. [P4/sya]

Komentar Anda

Berita Terkini