Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara, Nurul Hasanuddin (foto:P4/ist)
MEDAN, PILAREMPAT.com - Perkembangan harga berbagai komoditas pada November 2022, berdasarkan kondisi Indeks Harga Konsumen (IHK) di lima kota di Sumatera Utara (Sumut), secara umum menunjukkan adanya kenaikan.
Berdasarkan hasil pemantauan Badan
Pusat Statistik (BPS), pada November 2022 terjadi inflasi year on year (yoy) atau
secara tahunan, gabungan lima kota di Sumatera Utara (Sibolga, Pematang
siantar, Medan, Padangsidimpuan, dan Gunungsitoli) sebesar 5,03 persen dengan
Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 111,10.
“Dari lima kota IHK di Sumatera Utara,
inflasi yoy tertinggi terjadi di Padangsidimpuan sebesar 6,10 persen dengan IHK
sebesar 114,91 dan terendah terjadi di Gunungsitoli sebesar 4,52 persen dengan
IHK sebesar 112,63,” sebut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara,
Nurul Hasanuddin secara live streaming, Kamis (1/12/2022).
Dijelaskannya, perkembangan harga
berbagai komoditas pada November 2022 di lima kota IHK Sumatera Utara secara
umum menunjukkan adanya kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan BPS, pada November
2022 terjadi inflasi yoy sebesar 5,03 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga
Konsumen (IHK) dari 105,78 pada November 2021 menjadi 111,10 pada November
2022. Tingkat inflasi mtm tercatat deflasi sebesar 0,13 persen dan tingkat
inflasi ytd sebesar 4,55 persen.
Disebutkannya, inflasi terjadi karena
adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks harga
kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar
3,93 persen, pakaian dan alas kaki sebesar 4,98 persen; perumahan, air,
listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,57, perlengkapan, peralatan,
dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 6,00 persen,
Kemudian pada kelompok kesehatan
sebesar 1,89 persen, transportasi sebesar 18,45 persen; informasi, komunikasi,
dan jasa keuangan sebesar 0,11 persen, rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar
7,18 persen; pendidikan sebesar 0,56 persen; penyediaan makanan dan
minuman/restoran sebesar 4,46 persen; dan perawatan pribadi dan jasa lainnya
sebesar 7,81 persen.
“Sedangkan komoditas utama penyumbang
inflasi yoy pada November 2022, antara lain bensin, angkutan udara, rokok
kretek filter, beras, angkutan dalam kota, bahan bakar rumah tangga, dan ikan
dencis,” paparnya.
Selain itu sewa rumah, telur ayam ras,
upah asisten rumah tangga, nasi dengan lauk, rokok putih, sabun mandi, shampo,
rokok kretek, bawang merah, dan bedak.
Sementara komoditas yang memberikan
andil deflasi yoy, antara lain cabai merah, minyak goreng, bawang putih, cabai
rawit, tauge/kecambah, daging babi, bayam, dan brokoli.
Adapun beberapa komoditas yang dominan
memberikan andil inflasi mtm pada November 2022, antara lain daging ayam ras,
minyak goreng, rokok kretek filter, sawi hijau, telur ayam ras, jeruk, emas
perhiasan, bayam, kacang panjang, tomat, sabun detergen bubuk/cair, sabun cair/
cuci piring, pasta gigi, beras, dan sabun mandi cair.
Sementara komoditas yang memberikan
andil deflasi mtm, antara lain cabai merah, bawang merah, ikan dencis, angkutan
udara, ikan tongkol/ambu-ambu, cabai rawit, dan cabai hijau.
Tingkat inflasi month to month (mtm)
November 2022 tercatat deflasi sebesar 0,13 persen dan tingkat inflasi year to
date (ytd) November 2022 sebesar 4,55 persen. [P4/sya]