BPS : Oktober 2022, Ekspor Sumut Menurun 6,27 Persen, Impor Meningkat

/

/ Minggu, 04 Desember 2022 / 21.06 WIB

 

(int//istimewa)

Medan, PILAREMPAT.com  – Berdasarkan data Badan Pusat Statisk (BPS) Sumatera Utara (Sumut) pada bulan Oktober 2022, nilai Ekspor Sumut mencapai 1,08 milyiar dollar Amerika Serikat (AS) atau mengalami penurunan senilai 6,27 persen jika dibanding September 2022.

Hal ini dikatakan Kepala BPS Sumut, Nurul Hasanudin melalui live streaming, Sabtu (3/12/2023).

Lebih lanjut Hasanudin menyebukan, jika dibanding 2022 dan 2021 atau secara tahunan, juga mengalami penurunan sebesar 2,83 persen. Sementara itu, untuk sektor industri masih menjadi dominasi berdasarkan share ekspor terbesar meskipun sharenya mengalami penurunan dari bulan sebelumnya.

Dijelaskan Hasanudin, pada bulan Oktober 2022 share industri sebesar 95,23 persen dibanding bulan sebelumnya 56,39 persen. Share terbesar berada pada kelompok lemak dan minyak hewan atau minyak nabati yang tercatat sebesar 524,02 juta dollar AS.

Sedangkan untuk ekspor produk sebesar 7,46 Juta dollar AS berada diposisi 2,22 dimana pangsa pasarnya terbesar 41,45 persen berada dinegara Tiongkok, Amerika Serikat dan India dengan cakupan dominasi hingga 21,49 persen, ekspor  ke Tiongkok sebesar 231,24 juta dollar AS yang disusul Amerika Serikat, India sebesar 8,83 persen senilai 95,02 juta dollar Amerika Serikat.

Dikatakan dia lagi, sementara pangsa ekspor pada negara ASEAN  dan Asia diluar ASEAN terpantau cukup signifikan sebesar 11,93 persen kemudian untuk Asia diluar negara ASEAN sebesar 40,53 persen.

Impor Meningkat

Selanjutnya, untuk perkembangan Impor pada Oktober 2022 tercatat sebesar 455,93 juta dollar AS sebesar 13,66 persen, dibanding tahun sebelumnya mengalami peningkatan.

Untuk impor pada golongan bahan baku penolong memiliki peran dominan sebagi bahan baku penolong mencapai 83,19 persen dari total impor Sumut. Impor dalam barang modal. Asal impor Sumut 5244 persen berasal dari negara Tiongkok sekitar 28,72 persen dengan nilai sebesar 130,95 juta dollar AS. Singapura sebesar 14 persen, Malaysia sebesar 9,72 persen, dari Asia di luar ASEAN 38,53 %, sedang dari ASEAN mencapai 28,03 %. [P4/rel]

 

Komentar Anda

Berita Terkini