MEDAN,PILAREMPAT.com -- Edukasi dalam menjaga alam dan lingkungan hidup sangat penting dimplementasikan kepada masyarakat dan pelajar. Hal ini juga bisa dilakukan dengan bekerjasama dengan komunitas atau kelompok peduli lingkungan hidup dan alam yang tergabung dalam elemen masyarakat umum maupun di kampus dan sekolah.
“Misalnya aja memberikan edukasi untuk tidak
membakar sampah sembarang yang nantinya jika terjadi angin kencang akan membuat
api merembet ke daerah hutan,” ujar Wibi Nugraha (foto), Kader Konservasi Alam
Nasional Juara Terbaik 1 Nasional Wana Lestari Kategori Kader Konservasi Alam
2019, kepada Pilarempat.com dalam obrolanya sambil ngopi, di Warkop Mangrove
Jln.Sumarsono Medan, Sabtu (3/9/2022).
Menurut Wibi yang mendapat penghargaan dari Presiden
Jokowi ini, salah satu cara yang berperan penting dalam hal pencegahan kebakaran
hutan atau Karhutla adalah edukasi tersebut bisa dilakukan oleh babinkamtibmas
di desa desa di pelosok nuantara termasuk di wilayah Sumatera Utara (Sumut).
“Karena setau saya Babinkamtibmas adalah garda
terdepan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Babinkamtibmas sebelum
mengedukasi masyarakat Harus diberi pengetahuan tentang lingkungan hidup dan
alam agar mereka punya pengetahuan yang baik,” ungkapnya.
Dijelaskanya, edukasi bisa dilakukan langsung ke
lokasi lokasi desa yang rawan terjadi Karhutla.
“Bisa ke sekolah sekolah dan bisa langsung ke
Masyarakat dikumpulkan diajak diskusi tentang menjaga alam dan lingkungan hidup,”
sebut Wibi.
Himbauannya terhadap penanaman terhadap lahan yang
telah terbakar yaitu lahan yang sudah terbakar tentunya masih menyimpan panas
di sekelilingnya dan masih menyimpan panas di dalam tanahnya.
“Lebih baik tunggu lahan tersebut diguyur hujan
beberapa kali kemudian sambil menunggu tanahnya dingin kita bisa melakukan
inventarisir pohon apa yang baik ditanam di lokasi tersebut. Pasti ada tanaman
pohon lokal di daerah karhutla yang telah tumbuh lebih dulu disana dengan
manfaat menjaga alam dan lingkungan hidup,” jelasnya lagi.
Menurut Wibi, pohon tersebut harus dicari bibitnya
ditanam kembali. Cari pohon lokal dan pohon buah-buahan lainnya yang memiliki
kemampuan menyimpan air di tanah, memiliki kemampuan untuk meredam api jika
terjadi kebakaran hutan, memiliki kemampuan untuk menjaga udara panas menjadi
sejuk dan pohon yang memiliki kemampuan untuk menghadang angin kencang menjadi
lebih landai.
Dia berpesan kepada masyarakat untuk tidak membakar
sampah di sembarang tempat, dan tidak membakar lahan sembarangan.
“Karena lahan jika terbakar akan memberikan dampak
yang sangat besar terhadap alam dan manusia. Karena itu, penting adanya bersama
sama kita menjadi hutan dan lingkungan hidup,” harap Wibi lagi.
Terkait dengan membuka lahan dengan cara dibakar,
Wibi menghimbau agar tidak dilakukan oleh siapapun karena itu bukan tindakan
yang baik. Asapnya akan menganggu pernapasan manusia dan memnggangu hewan yang
berada di hutan tersebut.
“Mengganggu kelangsungan tumbuh beragam jenis
tanaman dikawasan tersebut. Mari bersama sama kita jaga hutan dan alam ciptaan
Ilahi ini,” tandasnya. [P4/sya]