Terima Kunjungan Cucu Guru Patimpus, Begini Kata Anggota DPRD Kota Medan

/

/ Kamis, 01 September 2022 / 00.24 WIB

Medan,PILAREMPAT.com – Anggota DPRD Kota Medan, Wong Chun Sen menerima kunjungan cucu pendiri Kota Medan, Guru Patimpus di ruang kerjanya di lantai 5 Gedung DPRD Kota Medan Jalan Kapten Maulana Lubis, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Selasa (16/08/2022).

Wong Chun Sen mengatakan, kehadiran Sidarta Sembiring Palawi di dampingi dr John Peter Roy Kaban dan Mile Sembiring Palawi ini bertujuan untuk mensosialisasikan mengenai sejarah pendiri Kota Medan, Guru Patimpus kepada masyarakat Kota Medan.

“Saat ini banyak orang yang tidak tahu mengenai sejarah Kota Medan, jadi, bapak-bapak ini adalah asli keturunan Guru Patimpus,” sebutnya.

Kepada awak media, Sidarta Sembiring Palawi juga ingin berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Medan untuk memperbaiki makam pendiri Kota Medan yang dianggap sudah dilupakan oleh banyak orang seiring dengan berkembangnya zaman. Makam Guru Patimpus ada di Desa Lama, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deliserdang, Provinsi Sumut itu adalah kampung istrinya yang keempat Boru Tarigan.

“Kami pernah mensurvei masyarakat Kota Medan, ternyata sangat miris, banyak yang tidak tahu siapa pendiri Kota Medan. Kira-kira hanya 20,3 % saja yang tahu bahwa pendiri Kota Medan adalah Guru Patimpus Sembiring Palawi dan itu moyang saya. Jadi, kami sebenarnya datang ke sini sebagai empat garis keturunan moyang Guru Patimpus. Jadi 4 istrinya yang pertama Boru Sinuhaji dari Ajijahe, istri kedua juga Boru Sinuhaji dari Ajijahe, istri ketiga Boru Bangun dari Batukarang. Di mana dia mendirikan Desa Perbaji yang ada di Tanah Karo, Provinsi Sumatera Utara dan istri keempat istri pangeran Pulo Brayan, Kabupaten Deliserdang, Provinsi Sumut. Itulah istri terakhir yang dibawa ke antara Sungai Deli dan Sungai Babura dan dibuatlah di situ rumah bernama Madani atau rumah untuk pengobatan di Medan dan itulah rumah kesembuhan pengobatan untuk orang yang tidak mampu,” jelasnya. 

Lanjut Sidarta Sembiring Palawi, menceritakan sejarah Kota Medan. “Moyang kami ini adalah Datuk besar, bisa menyembuhkan orang sakit. Kemudian, nama yang dulu aslinya adalah Kuta Madan, berubahlah menjadi kota Medan,” tuturnya.

Tambahnya, bersama ketua, dr John Piter Roy Kaban bersama 4 garis keturunan Guru Patimpus selanjutnya akan membuat program sosialisasi kepada masyarakat kota Medan, siapa nama pendiri kota Medan itu. Ia juga mengaku sudah berkoordinasi dengan Walikota Medan, Ketua DPRD Sumut dan Ketua DPRD Medan.

“Nantinya kami akan berkolaborasi dengan Kepala Dinas Pendidikan mulai dari Sekolah Dasar, SMP, SMA hingga ke perguruan tinggi, juga akan membuat launching besar-besaran di kota Medan. Akan kami perkenalkan lagi siapa pendiri Kota Medan dan bagi-bagi buku gratis kepada masyarakat. Nantinya akan dilibatkan juga teman-teman wartawan dari media cetak, online dan elektronik, media internasional juga akan diundang. Intinya, di sini kita turut membantu Walikota Medan agar masyarakat tidak melupakan sejarah,” kata Sidarta Sembiring Palawi.

Sementara itu Wong Chun Sen mengatakan, untuk sejarah pendiri Kota Medan ini diharapkan kepada Pemerintah Kota Medan agar segera diusulkan ke dalam pendidikan dasar seperti di pendidikan sejarah. 

“Saya minta agar Pemko Medan mengusulkan agar dimasukkan ke pelajaran sejarah tentang Kota Medan. Ini sangat baik jika dijadikan pendidikan dasar untuk mengenal lebih dekat tentang Kota nomor 3 terbesar di Indonesia ini. Seperti contohnya di Singapura itu wajib mengetahui siapa pendiri negaranya, karena itu sudah diajarkan sejak sekolah dan wajib. Tapi jika saat sekolah tidak dipelajari itu tidak akan bisa tahu. Ini juga termasuk pariwisata sejarah,” ungkap Wong yang juga anggota Komisi II DPRD Kota Medan ini mengakhiri penjelasannya.[P4/rel]

Komentar Anda

Berita Terkini