PILAREMPAT.com - Memasuki 10 (sepuluh) hari terakhir Ramadhan, kaum muslimin dianjurkan untuk senantiasa beramal saleh agar dapat mendapatkan keutamaan di dalamnya.Seperti halnya pada Ramadhan 1443 Hijriah tahun 2022 ini. Salah satunya yakni meraih Lailatul Qadar.
Dikutip dari buku 24 Jam di Bulan Ramadhan oleh
Muhammad Abduh Tuasikal, terdapat tiga amalan yang dapat dilakukan di sepuluh
hari terakhir Ramadhan, dan berikut di antaranya:
Pertama:
Lebih serius dalam beribadah pada akhir Ramadhan.
Dari Aisyah radhiyallahu anha ia berkata, Apabila Nabi Muhammad ﷺ
memasuki sepuluh hari terakhir (bulan Ramadhan), beliau mengencangkan
sarungnya (untuk menjauhi para istri beliau dari berjimak), menghidupkan
malam-malam tersebut dan membangunkan keluarganya.” (HR. Bukhari, no. 2024 dan
Muslim, no. 1174).
Kedua: Melakukan
i’tikaf
I’tikaf
maksudnya adalah berdiam di masjid beberapa waktu untuk lebih fokus melakukan
ibadah.
Dalam
hadits disebutkan,
Dari
‘Aisyah radhiyallahu anha ia berkata bahwasanya Nabi ﷺ biasa
beri’tikaf di sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan hingga beliau
diwafatkan oleh Allah. Lalu istri-istri beliau beri’tikaf setelah beliau wafat.
(HR. Bukhari, no. 2026 dan Muslim, no. 1172).
Hikmah
beliau seperti itu disebutkan dalam hadits Abu Sa’id Al-Khudri berikut di mana
Nabi ﷺ
mengatakan,
“Aku
pernah melakukan i’tikaf pada sepuluh hari Ramadhan yang pertama. Aku
berkeinginan mencari malam lailatul qadar pada malam tersebut. Kemudian aku
beri’tikaf di pertengahan bulan, aku datang dan ada yang mengatakan padaku
bahwa lailatul qadar itu di sepuluh hari yang terakhir. Siapa saja yang ingin
beri’tikaf di antara kalian, maka beri’tikaflah.” Lalu di antara para sahabat
ada yang beri’tikaf bersama beliau. (HR. Bukhari, no. 2018 dan Muslim, no.
1167).
Ketiga: Meraih
Lailatul Qadar
Allah
menyebut keutamaan Lailatul qadar,
“Malam
kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun
malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Rabbnya untuk mengatur segala
urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. Al-Qadr:
3-5).
Dari
Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu dari Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, beliau
bersabda,
“Barang
siapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap
pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR.
Bukhari, no. 1901).
Bisa
juga mengamalkan doa yang pernah diajarkan oleh Rasul jikalau bertemu dengan
malam lailatul qadar yaitu doa: “ALLAHUMMA
INNAKA ‘AFUWWUN ..TUHIBBUL ‘AFWA FA’FU’ANNI..” (artinya:
Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan Engkau mencintai orang yang meminta maaf,
karenanya maafkanlah aku). Sebagaimana Nabi ﷺ pernah
mengajarkan doa ini pada ‘Aisyah, istri tercinta beliau. [P4/Republika.co.id]