MEDAN
| PILAREMPAT.COM--- Gerak cepat yang dilakukannya dalam
menanggapi aduan maupun keluhan masyarakat dan gaya kepemimpinannya yang kerap
turun langsung ke lapangan, membuat Wali Kota Medan Bobby Nasution banyak
menemukan berbagai persoalan yang terjadi di tengah masyarakat. Disamping itu
untuk melihat langsung kinerja seluruh jajarannya, termasuk bagaimana
pelayanan yang telah diberikan kepada masyarakat selama ini.
Yang tidak kalah pentingnya, menantu Presiden Joko
Widodo ini juga ingin mewujudkan reformasi birokrasi sebagai salah satu
indikator penting dalam mencapai visi misi guna menjadikan Kota Medan yang
berkah, maju dan kondusif sehingga manfaatnya dapat dirasakan masyarakat.
Berdasarkan hasil sejumlah sidak yang
dilakukan, orang nomor satu di Pemko Medan ini menemukan sejumlah
aparaturnya yang melakukan pungutan liar (pungli), mulai dari lurah hingga
kepala sekolah. Di bawah nahkodanya, Bobby Nasution menunjukkan keseriusannya
untuk memberantas segala bentuk pungli.
Terkait pungli, suami Ketua TP PKK Kota Medan
Kahiyang Ayu ini tidak main-main. Peringatan hingga sanksi berupa pencopotan
pun diberikan kepada aparatur yang kedapatan melakukan tindakan pungli,
termasuk yang tidak bekerja secara baik sesuai tupoksinya guna memberikan efek
jera. Bobby Nasution ingin reformasi birokrasi di lingkungan Pemko Medan dapat
diperbaiki dengan menjunjung tinggi nilai transparansi dan etos kerja yang
tinggi.
Upaya Bobby Nasution dalam mewujudkan reformasi
birokrasi lewat kebiasaannya melakukan sidak dan turun langsung ke lapangan
didukung penuh Rektor Universitas Pembangunan Panca Budi Medan, Dr H Muhammad
Isa Indrawan. Dikatakan Isa, seorang pemimpin memang sebaiknya melihat langsung
ke lapangan. Dengan demikian apa yang diharapkan dalam menjalankan tugas
dapat terwujud.
“Ya, memang ada saat-saatnya seorang pemimpin harus
melihat langsung. Maka dengan begitu, setiap kebijakan dapat dirasakan oleh
masyarakat sehingga kepercayaan juga akan semakin tumbuh,” ujar Isa saat
dihubungi, Rabu (17/3/2022).
Melihat pola, cara dan gaya kepemimpinan Bobby
Nasution, Isa pun optimis reformasi birokrasi akan terwujud. Sebab, imbuh Isa,
tumbuhnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah menimbulkan reaksi
positif. “Kontrol sosial pun terjadi dan ini akan menimbulkan budaya malu
korupsi,” timpalnya.
Ditambahkan Isa lagi, guna mewujudkan reformasi
birokrasi, bisa didukung dengan pemanfaatan dan pengembangan sistem digital.
“Selain itu, perkuat database, kembangkan pemerintahan berbasis kelurahan dan
rangkul stakeholder seluas-luasnya,” pungkasnya mengakhiri. [P4]