"Tahun Baru"
“Tahun
Baru,
identik dengan penanggalan pergantian tahun di kalender Masehi. Seakan menjadi tradisi, banyak orang yang euforia
menyambutnya dengan berbagai kegiatan dan acara. Memang, dua
tahun belakangan ini, aktivitas menyambut malam pergantian tahun itu
dibatasi karena masih situasi pandemi yang belum nampak tanda berakhir. Pada tahun-tahun sebelumnya dan tentu juga di tahun baru kali
ini, orang masih banyak berharap dan
merindukan suatu perubahan baru yang lebih baik dibanding dengan kehidupan yang dijalani pada tahun sebelumnya. Namun
sadar atau tidak sadar, banyak orang lupa bahwa perubahan hidup yang ‘dirindukannya’ itu tidak
diiringi dengan evaluasi, intropeksi, program, ide-ide yang prospek sembari memohon doa kepada ALLAH sang pencipta dan pemilik sejati alam semesta ini.
Sehingga bila nantinya hasil di tahun baru /satu tahun yang sedang dijalaninya
itu pada akhirnya tidak sesuai apa yang diinginkan dan diharapkannya, akhirnya hanya bisa mengumpat dan mengeluh.
Padahal, seperti kata pepatah : 'Apa yang kita tabur itulah yang kita tuai'. Pepatah lain mengatakan: 'Sesungguhnya engkau
tidaklah akan memetik hasil dari menanam duri buah anggur'. Kedua pepatah
tersebut sungguh dalam maknanya untuk mengingatkan bahwa ada korelasi perbuatan
dan amal ibadah kita sepanjang setahun yang kita jalankan dengan hasil yang kita harapkan itu. Dalam konteks Ilmu Komunikasi, kondisi tersebut mampu memunculkan Komunikasi Intrapersonal atau Kesadaran supaya kita Bijak memanfaat Waktu/Masa atau Tahun yang masih diberikan ALLAH sang pencipta jagad raya ini kepada kita hambaNya.” (Muhammad Isya, S.Sos, M.I.Kom).