Mahasiswa Ilmu Kesejahteraan Sosial Fisip USU Membangun Rumah Belajar

/

/ Kamis, 23 Desember 2021 / 08.25 WIB

 

                            Penulis Rini Pertiwi Mahasiswa Ilmu Kesejahteraan Sosial Fisip USU

MEDAN--PILAREMPAT.COM |  Mahasiswa Ilmu Kesejahteraan Sosial Fisip USU bernama Rini Pertiwi dengan Nim 180902002 melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Dinas Sosial Serdang Bedagai dengan Supervisor sekolah yaitu Ibu Dra. Berlianti, M.SP dan dibimbing langsung oleh Bapak Fajar Utama Ritonga S,Sos, M.Kesos. Kegiatan Praktikum berlangsung sejak tanggal 13 September 2021 hingga tanggal 13 Desember 2021.

Selama melaksanakan kegiatan praktikum, Praktikan memilih bidang Rehabilitasi Sosial. 

Awal-awal melakukan praktikum, praktikan memiliki agenda pertama melakukan pendataan terhadap anak yatim atau piatu yang orang tuanya meninggal terkena covid-19, pendataan dilakukan sejak awal bulan September hingga Oktober 2021, lalu tahap pencairan bantuan dilakukan secara bertahap pada bulan November hingga Desember. 

Di bulan september juga melakukan kunjungan rumah terhadap korban pelecehan seksual anak yang berada di Kecamatan Teluk Mengkudu bersama dengan Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial, Pekerja Sosial profesional Anak dan Pegawai Dinas Sosial. 

Dan pada bulan Oktober juga melakukan kunjungan kepada korban pelecehan seksual anak di Rumah Sakit, Serta mengunjungi pelaku pelecehan seksual di Polres Serdang Bedagai, kemudian praktikan juga ikut melakukan kunjungan rumah terhadap Calon Orang Tua Angkat (COTA) yang berada di Desa Naga Kesiangan Kecamatan Tebing Tinggi.

Di bulan Oktober praktikan banyak melakukan kegiatan,salah satunya penjemputan Gepeng (Gelandangan dan Pengemis) yang terduga warga Serdang Bedagai di Kota Medan untuk dipindahkan sementara di Panti Sosial di Serdang Bedagai menjadi salah satu agendanya, lalu pertengahan Oktober dilakukan Pengantaran Gepeng menuju UPT Pelayanan Sosial Gelandangan dan Pengemis Binjai di Jl. Perintis Kemerdekaan No. 4, dikarenakan beberapa hal maka diputuskan untuk melakukan pemulangan Gepeng pada Pihak keluarga. 

Kegiatan praktikum yang dilakukan praktikan lainnya adalah melakukan assessment kebutuhan anak penyandang disabilitas di kelurahan Tualang bersama dengan pekerja sosial profesional anak.

Kemudian, pada  November kegiatan praktikan melakukan praktikum adalah melakukan pendampingan terhadap wali anak yang orang tuanya meninggal karena covid-19 di Bank BNI Perbaungan untuk proses pencairan dana bantuan. Akhir bulan November terjadi bencana alam berupa banjir di wilayah Serdang Bedagai yaitu pada daerah Sei Rampah, Sipispis, Dolok Masihul dan beberapa wilayah lainnya, kegiatan praktikan ikut memantau dan memberikan bantuan kepada korban banjir di desa Cempedak Lobang bersama dengan Tagana (Taruna Siaga Bencana), bantuan yang diberikan berupa makanan, baju, alat tempat tidur dan beberapa perlengkapan bayi, selimut, dan lain lainya. 

Memasuki bulan Desember, praktikan melakukan kegiatan praktikum dengan membuat poster dan pemasangan poster yang bertema “Hak Anak Disabilitas”, di bulan ini juga, masa praktikum praktikan berakhir. 

Pada kegiatan akhir praktikum di Dinas Sosial Serdang Bedagai, praktikan mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu menyukseskan proses praktikum. 

Terutama kepada semua pegawai Dinas Sosial Serdang Bedagai yang telah membimbing dan memberikan pengalaman serta ilmu yang sangat berharga kepada praktikan. Kegiatan praktikum berakhir pada tanggal 13 Desember 2021 dengan penyerahan plakat kepada Sekretaris Dinas Sosial Bapak 

Sukma dan didampingi oleh peksos anak.Selagi melakukan praktik kerja lapangan di Dinas Sosial Kabupaten Serdang Bedagai, praktikan juga membuat mini project “ Rumah Belajar “ di lingkungan tempat tinggal praktikan. 

Hal ini dibuat atas dasar praktikan merasa anak – anak tidak memiliki minat belajar dikarenakan masa pandemi ini. Maka disini praktikan berusaha membuat anak – anak memiliki minat belajar dengan adanya rumah belajar ini. 

Dalam upaya tercapainya tujuan dari mini project tersebut, adapun tahapan intervensi komunitas yang dilakukan menurut Zastrow, seperti:

1. Tahap Intake : tahap ini merupakan tahap menjalin kerja sama dengan klien, dengan adanya pengakuan mengenai masalah yang mungkin dapat dipecahkan melalui pendekatan kelompok. Dalam tahap ini dilakukan perumuskan persetujuan antara pekerja sosial dengan klien untuk melakukan kegiatan melalui kelompok. Pada tahap ini klien harus merasa nyaman serta percaya kepada saya.

2. Tahap Assesmen dan Perencanaan Intervensi : pada tahap ini, praktikan bersama klien mengidentifikasi permasalahan, tujuan yang ingin dicapai serta merencanakan tindakan-tindakan pemecahan masalah dalam kelompok. Menggunakan tools assesment FGD (Focus Group Discussion) untuk mengumpulkan kelompok dan membahas topik yang telah ditentukan. Dan pada tahap ini diperlukan teori discovery, dimana teori ini dapat membuat sebuah model pembelajaran dalam mengembangkan cara anak belajar lebih aktif, jadi praktikan dapat menyusun strategi dalam sebuah pembelajaran yang membangkitkan semangat dan memotivasi seorang anak dari berbagai pengalaman yang pernah mereka lakukan.

3. Rencana Aksi dan Implementasi, Pada tahap ini praktikan sudah mengetahui permasalahan yang dimiliki klien sehingga adanya rencana aksi yang akan dilakukan untuk menciptakan perubahan yaitu, dengan mengajak anggota kelompok berdiskusi mengenai pembelajaran – pembelajaran yang ada di sekolah. Kemudian praktikan mengimplementasikan program-program yang sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat agar berjalan dengan baik sesuai rencana. 

Disini praktikan melakukan pendekatan dengan mereka seperti mengadakan sesi sharing, belajar bersama melalaui video edukasi agar mereka tidak cepat bosan. Praktikan melakukan program selama kurang lebih 3 bulan dimulai dari bulan september hingga desember. Di dalam forum praktikan mendapat antusias yang baik dari anak – anak yang berada di rumah belajar, mereka tiap harinya semangat menjalani kegiatan – kegiatan yang ada.

4. Evaluasi, Pada tahap ini praktikan melakukan evaluasi terhadap program yang sudah dilaksanakan. Praktikan menggunakan evaluasi formatif, dimana pada tahap ini praktikan melihat hasil dari anggota kelompok sangat bagus, anggota kelompok sudah memiliki semangat belajar yang baik dari hari ke hari. 

5. Terminasi, Tahap ini merupakan istilah yang menyatakan berakhirnya keseluruhan proses intervensi dan pemberian layanan terhadap klien. Terminasi terjadi jika tujuan yang diinginkan sudah tercapai. Pada tahap ini saya merasa bahwa tujuan dari adanya mini project ini yaitu meningkatkan semangat belajar anak sudah tercapai dan semoga tetap atau bahkan meningkat akan minat baca tersebut. [P4]


Komentar Anda

Berita Terkini