MEDAN, PILAREMPAT.COM | Pemko Medan akan melakukan tracing dan testing secara massif terhadap warga yang kontak erat dengan warga terkonfirmasi positif Covid-19 di seluruh kelurahan di Kota Medan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Tim yang akan diturunkan akan
dibantu petugas Babinsa dan Babinkantimbmas dari Polrestabes Medan, Polres
Pelabuhan Belawan serta Kodim 0201/BS. Sebagai komando utama di lapangan, Wali
Kota Medan Bobby Nasution langsung menunjuk lurah sebagai kepala wilayah.
Karena itu seluruh lurah harus benar-benar faham dengan teknik dan prosedur
tracing.
Demikian hasil Rapat Koordinasi Penanganan
Covid-19 di Kota Medan yang dipimpin langsung Bobby Nasution di Ruang Rapat I
Balai Kota Medan, Selasa (17/8/2021).
Rapat ini diikuti Kapolrestabes
Medan Kombes. Pol. Riko Sunarko, Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP MR Dayan,
Dandim 0201/BS Kol. Inf. Agus Setiandar, Kajari Medan T. Rahmatsyah S.H., M.H.,
Wakil Wali Kota H. Aulia Rachman, Sekda Wiriya Alrahman, Asisten Umum Renward
Parapat serta sejumlah pimpinan OPD terkait.
Bobby menjelaskan, tindakan massif melakukan
tracing dan testing ini menindaklanjuti instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi)
untuk meredam lonjakan kasus Covid-19 di luar Pulau Jawa dan Bali. Selain
massif melakukan tracing dan testing, Jokowi juga minta untuk dilakukan
pembatasan mobilitas, penyediaan isolasi terpusat (isoter) serta serbuan
vaksinasi yang maksimal. Di samping itu, imbuhnya, target tracing dan testing
dari Kementrian Kesehatan yang semula hanya 4.900 perhari kini naik memjadi 23.000
perhari.
"Untuk mewujudkan target tersebut, Pemko
Medan tentunya tidak bisa bekerja sendiri. Diperlukan kerja sama dari semua
pihak, termasuk unsur Forkopimda Kota Medan. Melalui rapat ini, saya mengajak
Forkopimda untuk mewujudkannya. Di samping itu melalui rapat ini juga,
diharapkan dapat menghasilkan program apa yang bisa diterapkan sehingga
penanganan Covid-19 di Kota Medan ke depannya akan lebih baik lagi," kata
Bobby Nasution.
Dalam melakukan tracing dan testing, jelas Bobby
Nasution, 160 orang petugas dari 41 puskemas dan 39 puskemas pembantu
akan diturunkan sebagai tenaga analisis yang akan melakukan testing berupa swab
antigen maupun PCR sehingga hasilnya lebih maksimal. Sedangkan untuk melakukan
tracing, lanjutnya, akan melibatkan petugas dari kelurahan, Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan serta dibantu petugas tracer
dari Polrestabes Medan, Polres Pelabuhan Belawan dan Kodim 0201/BS. Dalam rapat
itu, Kapolrestabes mengungkapkan ada 308 orang tracer yang bisa diturunkan,
Dandim 0201/BS siap membantu 151 orang tracer dan Kapolres Pelabuhan Belawan
siap menurunkan 53 orang tracer.
"Untuk kelengkapan petugas tracer, seperti
APD dan alat testing akan disiapkan Pemko Medan. Sebab, kita mendapat kabar
tidak sedikit petugas tracer yang bertumbangan saat menjalankan tugas,"
ujarnya.
Guna mendukung kelancaran testing yang
dilakukan untuk menindaklanjuti hasil tracing, Bobby mengakui petugas
analisis dari Dinas Kesehatan tidak cukup, ditambah lagi petugas dari puskesmas
dan pustu itu juga fokus dalam melakukan vaksinasi. Menyikapi itu, Bobby akan
menjalin kerjasama dengan klinik maupun laboratorium yang selama ini melakukan
pemeriksaan, termasuk Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Untuk itu, Bobby
menginstruksikan kepada perwakilan Dinas Kesehatan yang hadir dalam rapat
tersebut agar melakukan kerjasama tersebut.
Di kesempatan itu, Bobby selanjutnya berharap agar
tim yang diturunkan dapat melakukan tracing minimal 8 orang dalam satu
kelurahan yang sempat melakukan kontak erat dengan warga terpapar Covid-19.
Setelah itu dilakukan testing untuk memastikan apakah yang kedelapan orang
tersebut reaktif atau non reaktif. Jika pun hasil non reaktif, jelas Bobby,
yang bersangkutan harus menjalani karantina selama lima hari karena masa
ingkubinasi Covid-19 lima hari. "Apabila tidak ada gejala, barulah yang
bersangkutan dapat melakukan aktifitas seperti biasanya," jelasnya.
Sebaliknya jika hasilnya positif, terang Bobby,
maka warga yang bersangkutan harus menjalani isolasi mandiri baik di rumah
maupun di dua lokasi isoter yang dimiliki Pemko Medan saat ini yakni ex Hotel
Soechi Jalan Cirebon dan Gedung P4TK Jalan Setia Budi, Medan Helvetia. Di
samping itu, imbuhnya, Pemko Medan juga memiliki tempat isoter terapung di
Pelabuhan Belawan dengan didatangkannya KM Bukit Raya.
"Alhamdulillah KM Bukit Raya sudah tiba dan
segera kita operasikan sebagai tempat isoter terapung," ungkapnya.
[P4/sya/ril]