MEDAN, PILAREMPAT.com | Tidak ada satupun yang bisa dicapai di dunia ini tanpa izin Allah Swt, karena Dia Maha Kuasa terhadap hambaNya. Kalau Allah ridho dan merahmati hambanya, sesulit apapun aral rintangan yang menghambat, insha Allah bisa dilalui dengan baik.
Komitmen
tersebut diyakini Muhammad Isya, pria berprofesi sebagai jurnalis ini sehingga mampu
menyelesaikan kuliah di Pascasarjana/S2 Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
(UMSU), Program Studi Magister Ilmu Komunikasi (Mikom) yang diwisuda pada Rabu,
30 Juni 2021, di Kampus Pascasarjana UMSU, Jalan Denai Medan.
Sebelumnya
saat ujian akhir,16 Desember 2020 lalu, Isya, panggilan akrabnya itu berhasil
mempertahankan tesisnya dihadapan para dosen penguji dan dosen pembimbing
dengan judul tesis: “Peran Uji Kompetensi Wartawan dalam Meningkatkan Profesionalisme
Wartawan Anggota Serikat Media Siber Provinsi Sumatera Utara.”
Isya mengatakan, ilmu pengetahuan dengan titel/gelar yang dicapai bukan cuma disandang atau
disebut saja, namun ilmu yang diperoleh bermanfaat untuk keluarga, ummat dan
bangsa.
“Alhamdulillah,
pencapaian gelar Magister Ilmu Komunikasi ini bagi saya suatu rahmat dari Allah
Subhanahu wa ta’ala. Magister ilmu komunikasi yang saya sandang tentu ada konsekwensinya. Sesuai filsafat
ilmu, aksiologinya yaitu untuk diimplementasikan kepada ummat/masyarakat dan
bangsa.” ucap Isya, yang juga alumni Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi ’Pembangunan
(STIK- P), jurusan Jurnalistik.
Ia juga mengaku,
sebelumnya ia tidak membayangkan bisa kuliah di pascasarjana. Kondisi ekonomi
yang ‘pas-pasan’ serta membagi waktu aktivitas sehari-hari sebagai jurnalis dan
bersama keluarga tentu menjadi tantangan dalam proses belajar/kuliah hingga
penelitian untuk membuat tesis.
Namun dengan semangat belajar semasa proses kuliah di pasacasarjana UMSU yang digelorakannya serta ingat pesan kedua orangtuanya sewaktu masih hidup supaya jangan menyerah selagi ‘hayat masih di kandung badan’ untuk terus belajar mencari ilmu yang bermanfaat, insha Allah tercapai.
“Karena kondisi
bapak saya dulu dalam menuntut ilmu ada mirip dengan saya. Dulu, bapak saya sempat
kuliah di USU di Fakultas Ekonomi jurusan akuntansi, usianya saat itu tidak
muda lagi, sudah berumahtangga dan mempunya tiga orang anak,” tutur Isya
mengenang jasa orangtuanya itu.
Ia mengatakan,
disiplin ilmu komunikasi yang ‘notabene’ termasuk di dalamnya jurnalistik dan media
massa sebenarnya bukan hal baru dalam hidup Isya. Masa kecilnya/balita dahulu,
sewaktu belum masuk sekolah SD, sering dibawa kakaknya ke kantor percetakan
tempat bapaknya bekerja. Kantor tersebut menerima jasa cetak berbagai macam literatur
dengan media kertas termasuk menyetak koran/suratkabar Harian Mercu Suar, salah
satu koran//harian ternama pada masa akhir tahun 70-an.
Dengan pencapaian
Magister Ilmu Komunikasi-nya itu, Isya pun tak lupa mengucapakan terimakasih kepada
para dosennya sewaktu kuliah di pascasarjana Mikom UMSU, terutama dosen
pembimbingnya Hj.Rahmanita Ginting, M.Sc, Ph.D dan Dr. Arifin Saleh, MSP serta
rekan-rekan seprofesi jurnalis/wartawan yang terus memberi sprit dan motivasi
selama waktu penelitian. [P4/Red]