Medan, Pilarempat.com | Masalah kesehatan, terutama penanganan pandemi Covid-19 mnjadi perhatian serius Bobby Nasution sejak dilantik menjadi Wali Kota Medan. Bahkan, menjadikannya sebagai salah satu program prioritas yang harus ditangani hingga tuntas. Salah satu upaya yang dilakukan Bobby Nasution untuk mencegah penyebaran virus corona dengan mengebut vaksinasi massal. Langkah itu dilakukan meningkatkan herd immunity (kekebalan kelompok) sehingga terlindung dari penularan Covid-19.
Selain
melakukan vaksinasi massal melalui organisasi perangkat daerah (OPD) terkait,
Pemko Medan juga melakukan kolaborasi dengan berbagai stake holder guna
mempercepat pelaksanaan vaksinasi massal tersebut. Mulai dari Halodoc melakukan
vaksinasi massal secara drive thru dengan target 1.000 vaksinasi perharinya dan
mas masih berjalan hingga kini.
Kemudian
menggelar vaksinasi massal bersama Kementrian BUMN dengan target 5.000 orang
perharinya. Vaksinasi ini akan hingga dua bulan kedepan. Antusiasme masyarakat
mengikutinya sangat tingga, perharinya sekitar 3.000 – 4.000 orang mengikuti
vaksinasi tersebut.
Kemudian
Pemko Medan juga bersama Polrestabes Belawan dan Tanoto Foundation melakukan
vakasinasi untuk tahap pertama ditargetkan 5.000 orang. Di waktu yang
bersamaan, juga dilakukan vaksin tahap kedua yang diikut 1.000 orang.
Dilaksanakan dalam lima hari, setiap harinya ditargetnya sebanyak 500 warga
yang divaksin. Selain mendukung program pemerintah pusat, vaksinasi massal yang
terselenggara atas kerjasama Pemko Medan dan Polres Pelabuhan Belawan tersebut
juga dilakukan membantu mempercepat terbentuknya herd immunity di Kota Medan.
Yang
teranyar, Rabu (7/7/2021), Bobby Nasution melaunching vaksinasi massal untuk
anak-anak khusus usia 12-17 tahun di Gedung TP PKK Kota Medan Jalan Rotan
Medan. Ditargetkan, setiap harinya 500-1.000 orang anak mengikuti vaksinasi
tersebut. Ini merupakan vaksiansi tahap ketiga, sebab Pemko Medan sebelumnya
telah melaksanakan vaksin tahap pertama yang dikhususkan bagi tenaga kesehatan
dan vaksinasi tahap kedua untuk lansia, pra lansia serta pelayanan publik.
“Saat
ini vaksinasi yang dilakukan sudah mencapai 58%. Saat ini TNI dan Polri juga
sudah bisa melakukan vaksinasi sesuai instruksi dari pemerintah pusat. Hanya
saja vaksinasi mereka melalui provinsi sehingga penginputan datanya tidak bisa
digabungkan dengan Pemko Medan. Meskipun begitu, secara nasional Kota Medan
sudah berada di peringkat ke 5 dengan jumlah 80 % untuk vaksinasi tahap pertama
dan kedua, sedangkan vaksinasi tahap pertama mencapai 56%,” kata Bobby Nasution
di Balai Kota kemarin.
Bobby
Nasution selanjutnya mengajak seluruh masyarakat Kota Medan bersama-sama untuk
mensukseskan vaksinasi di Kota Medan. Dengan susksesnya vaksinasi, Bobby
berharap pertumbuhan perekonomian di Kota Medan dapat membaik lagi. “Kepada
seluruh masyarakat Kota Medan, saya mengajak bersama-sama untuk menyehatkan
Kota Medan, bukan hanya dari sisi kesehatan tubuh saja tetapi juga kesehatan
ekonomi.
Tentunya
hal itu dapat diwujudkan dengan mengikuti vaksinasi massal. Sebab, vaksinasi
massal ini dapat menekan angka penyebaran Covid 19 di Kota Medan, sekaligus
menciptakan percepatan kekebalan massal (herd immunity) sehingga warga dapat
melakukan aktifitas kembali dengan normal. Dengan demikian pemulihan ekonomi
dapat dilakukan secepatnya,” jelasnya.
Diungkapkan
Bobby Nasution, berkat gencar melakukan vaksiansi massal dan penerapan dengan
ketat pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) telah membawa Kota
Medan berada dalam zona orange. “Fatality rate mencapai 3,4 %, sedangkan
positif rate kita lumayan tinggi yakni 30 %. Alhamdulillah, tingkat penyembuhan
terus membaik yakni 90,10 %. Untuk BOR Isolasi di Kota Medan mencapai 41,02%,
sedangkan BOR ICU mencapai 37,29 % yang terisi. Saya berharap seluruh keluarga
dan masyarakat di Kota Medan dapat berperan dalam mencegah dan menekan
penyebaran dengan mengikuti aturan PPKM Pengetatan, sehingga kita dapat
beraktifitas seperti biasa” harapnya.
Langkah
Bobby Nasution mengebut pelaksanaan vaksinasi mendapat dukungan dari Dosen
Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Muhammad
Shareza Hafiz. Dikatakannya, program vaksinasi massal yang dilakukan Wali Kota
sangat efektif untuk melindungi masyarakat tertular Covid-19. Meski demikian
Shareza mengingatkan agar masyarakat tetap disiplin melaksanakan protokol
kesehatan (prokes) meski telah divaksin.
Menurut
Shareza, langkah yang dilakukan Bobby Nasution sangat berkaitan erat dengan
pemulihan ekonomi di Kota Medan. Ketika masyarakat sudah divaksin, jelasnya,
tentunya akan meningkatkan kekebalan tubuhnya sehingga dapat melakukan
aktifitas, termasuk interaksi ekonomi. Jika langkah ini terus dilakukan,
Shareza pun optimis angka penyebaran Covid 19 di Kota Medan juga akan menurun.
“Insya Allah semua orang yang akan divaksin kekebalan imun tubuhnya akan terus
meningkat,” ungkap Shareza.
Selanjutnya
Shareza berharap agar pelaku usaha, mulai UMKM hingga ke level yang lebih
tinggi di Kota Medan dapat terus bergerak asal tetap disiplin menerapkan
protokol kesehatan. “Jangan sampai kegiatan ekonomi berhenti total karena adanya
Covid 19. Ini yang dapat mematikan apalagi pelaku usaha yang sedang mau
membangun usahanya,” ujarnya seraya berharap agar Wali Kota memberikan ruang
bagi masyarakat Kota Medan untuk melakukan transaksi ekonomi sehingga pemulihan
ekonomi di Kota Medan dapat tumbuh seperti dulu.
Apresiasi
juga disampaikan Dosen Fakultas Ekonomi UMSU Lufriansyah SE M Ak, sebab Bobby
Nasution juga menyiapkan konsep vaksinasi secara drive thru yang sangat
membantu dan memudahkan masyarakat. “Langkah Wali Kota patut diapresiasi. Mari
kita ikuti program vaksinasi massal, semua ini demi kepentingan kita bersama,”
ajak Lutfriansyah.
Dinilai
Lufriansyah, vaksinasi ini ibarat menambah pagar dan gembok dari luar rumah
meskipun begitu bukan berarti maling tidak dapat masuk, hanya saja peluangnya
kecil. Artinya, dia mengajak semua untuk menjaga diri kita agar tidak terpapar
Covid 19 dengan patuh dan disiplin melaksanakan prokes.
Sama
seperti Shareza, Lufriansyah juga sepakat , massifnya pelaksanaan vaksinasi
dilakukan sangat berhubungan dengan pertumbuhan ekonomi yang berkaitan dengan
peningkatan produksi dan jasa. Dikatakannya, peningkatan itu bisa terjadi
melalui transaksi ekonomi. Namun apabila peningkatan Covid 19 masih tidak
terkendali, tentunya sulit terwujudnya pertumbuhan ekonomi karena pasti ada
pembatasan-pembatasan operasi usaha.
“Sebaliknya
jika program vaksinasi massal yang dilakukan Wali Kota ini diikuti seluruh
warga Medan, tentunya berhasil mengendalikan Covid 19 sehingga berdampak
terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Medan,” paparnya. [P4/sya]