MEDAN-PILAREMPAT.com | Wali Kota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution,
S.E., M.M., menekankan kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemko
Medan memahami dan menjabarkan visi misi Pemko Medan dalam setiap program kerja
yang dijalankan.
Hal ini disampaikannya saat
memberikan arahan pada Rapat Pembahasan Penjabaran Visi dan Misi Pemerintah
Kota Medan ke Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota
Medan Tahun 2021-2026 ke Dalam Rencana Kerja Perangkat Daerah, Rabu (17/03/2021),
di Ruang Rapat III, kantor wali kota.
“Rapat hari ini, intinya
bagaimana kita bisa mempercepat tercapai tujuan-tujuan, dan memasukkan
visi-misi dalam RPJMD pada lama bulan Agustus ini,” tegas Wali Kota dalam rapat
yang diikuti Sekda Wiriya Alrahman dan Tim Ahli RPJMD Kota Medan R.E. Nainggolan,
Hatta Ridho, Wahyudi, Indra Fauzan, para Asisten, dan seluruh pimpinan OPD di
lingkungan Pemko Medan.
Dalam rapat yang juga diikuti
seluruh camat serta Kepala Bagian Setda Medan secara dalam jaringan (daring)
ini, Wali Kota menekankan, agar seluruh OPD bisa memahami secara baik apa saja
pokok pikiran dari visi misi Wali Kota dan Wakil Wali Kota yang juga merupakan
pokok pikiran Pemko Medan.
Wali Kota kembali
mengingatkan tentang lima progam prioritas yang harus dijalankan dengan baik
dan tepat, yakni kesehatan, kebersihan, infrastruktur termasuk soal perbaikan
jalan dan drainase, penanganan banjir, dan pembenahan kawasan heritage Kesawan.
“Dan saya inginkan, semua
pelaksanaan program ini berujung pada bertambahnya Pendapatan Asli Daerah Kota
Medan pada 2021 ke depan,” tegas Wali Kota.
Berkaitan dengan itu, Wali
Kota meminta setiap OPD benar-benar memahami dan menerapkan hasil rapat ini
dengan baik dengan penuh tanggung jawab. Wali Kota tidak ingin rapat yang
berlangsung ini hanya seremonial tanpa tindak lanjut nyata dan progres yang
jelas.
“Setiap kali kita rapat saya
selalu ingatkan, jangan ini rapat hanya seremonial. Hadir-hadir saja, tapi
tidak diimplementasikan. Sudah saya lihat sejak kemarin, beberapa masukan dan
pemikiran yang saya sampaikan kepada OPD-OPD, tak ada yang jalan,” ungkap Wali
Kota. “Dan sampai detik ini, masyarakat masih menilai Pemko Medan tidak
maksimal dalam bekerja,” lanjut Wali Kota.
Pada rapat itu, Wali Kota
juga menyoroti tentang kesehatan. Selain soal pendataan yang belum baik, Wali
Kota juga menyayangkan sampai sekarang Covid-19 seluruh wilayah kecamatan di
Medan Zona Merah penyebaran Covid-19. Tidak ada berubah menjadi Kuning dan
Hijau.
“Apa rencana untuk dapat
memperbaiki keadaan, mengubah Zona Merah menjadi Kuning dan Hijau? Bagaimana
dengan penerapan 3T, testing, tracing, dan treatmen, maupun 3M?” ujar Wali Kota
seraya mengingatkan, Pemko Medan juga sudah mempunyai Perwal penanganan pandemi
dan adaptasi kebiasaan baru. “Jangan dilalaikan begitu saja. Perwal itu dibuat
dengan pemikiran dan pengkajian yang dalam. Kalau bagus harus disupport,”
tambah Wali Kota.
Begitu juga dengan masalah
kebersihan. Wali Kota meminta agar Dinas Kebersihan dan Pertamanan mempunyai
perencanaan dan target yang jelas. Harus ada kajian, mana yang lebih baik dan
efisien apakah penanganan diserahkan kembali kecamatan atau di Dinas. “Di mana
plus minusnya?” ucap Wali Kota.
Berkaitan dengan pembenahan
kawasan heritage Kesawan, Wali Kota menginginkan agar seluruh persoalan yang
ada di sana diselesaikan, termasuk soal perizinan. Penanganan masalah kawasan
ini harus menjadi percontohan bagi kawasan lain.
Dalam rapat itu, Wali Kota
juga meminta pihak Dinas Pekerjaan Umum memperbaiki citra. Diharapkan Kepala
Dinas PU dapat menghilangkan sentimen negatif terhadap Dinas PU. Wali Kota
menambahkan, dia juga pernah meninjau ke gudang penyimpanan alat berat milik
Dinas PU Medan.
“Saya ingin lihat kondisi alat berat kita. Apa manfaatnya?
Karena saya dengar, alat berat kita canggih dibanding milik Pemkab/Pemko,
Provinsi lain di Indonesia. Namun kenapa masih banyak keluhan tentang
jalan-jalan kita?” ungkapnya.
Di samping itu, Wali Kota
juga mempertanyakan penyewaan alat berat yang hanya memberikan pendapatan
sebesar Rp 100 juta per bulan.
Dari alat berat yang canggih itu cuma 100 juta sebulan
pendapatan yang kita peroleh, setahun 1,2 miliar. Kenapa sewanya hanya 100 juta
rupiah sebulan, hanya 1,2 miliyar setahun. Saya ingatkanm, kalau begitu jangan
dululah disewa-sewakan,” sebut Wali Kota.
Kepada seluruh OPD, Wali Kota
juga berpesan agar memiliki ide, kreativitas dan target, baik pekerjaan maupun
waktunya. Wali Kota pun secara terbuka mengatakan siap melakukan tugas yang
diberikan kepadanya untuk keberhasilan pekerjaan setiap OPD.
“Misalnya, ada OPD yang
menemukan kendala atau berbenturan dengan stakeholders di luar yang perlu
dikomunikasi apakah oleh saya, wakil walikota, atau sekda, beri tahu kami. Biar
sama-sama kita selesaikan. Jangan berhenti dan diam kalau ada masalah,”
ungkapnya.
Wali Kota mengatakan, dia
tidak ingin selalu mengevaluasi jabatan bawahan. Karena itu diharapkan agar
seluruh OPD bekerja dengan maksimal, paham, bisa menjalankan visi dan misi
serta program prioritas ini.
‘Jangan pekerjaan saya hanya
mengganti pimpinan OPD yang tidak mampu saja,” ucapnya seraya mengingatkan
Sekda agar dapat mendorong OPD untuk meningkatkan kinerjanya.
Dalam rapat itu, Sekda Wiriya
Alrahman juga mengatakan, seluruh visi, misi, dan program strategis dan
prioritas Wali Kota terpilih harus masuk ke RPJMD. Dan setelah enam bulan Wali
Kota dilantik, RPJMD ini sudah harus di-perda-kan.
Sekda juga mengimbau agar seluruh OPD terus menjabarkan visi, misi, dan program prioritas yang telah disampaikan oleh Wali Kota. Bila sudah ada program yang sesuai dengan visi, misi, dan prioritas segera dikerjakan dan bila belum ada nanti diajukan dalam Perubahan APBD Tahun Anggaran 2021. [P4/sya/rel]