PILAREMPAT.COM | Ketua Komisi I DPRD Medan, Rudiyanto Simangunsong menyatakan sepakat dengan apa yang disampaikan Hasyim terkait suasana Pilkada di Kota Medan masih “adem ayem”. Hanya saja, ia mengaku bahwa adem-ayem yang disebutkan tidak seperti yang dibayangkan. Sebab tak dapat dipungkiri, bahwa masih ada peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam proses Pilkada Kota Medan yang mengurangi nilai dari Demokrasi itu sendiri.
"Adem
ayem iya, tapi bukan berarti sempurna. Ada hal-hal yang membuat situasi yang
adem-ayem ini menjadi sedikit terganggu karena adanya hal-hal yang kita nilai
tidak boleh dilakukan, salah satunya perlakuan yang tidak adil yang diterima
salah satu paslon," ungkapnya.
Dikatakan
Rudiyanto, salah satu paslon yang sudah beberapa kali dipanggil oleh Bawaslu
Medan dan dimintai keterangan, sedangkan paslon lainnya yang juga dilaporkan
tapi tidak mendapatkan perlakuan yang sama dari Bawaslu Medan adalah salah satu
hal yang membuat suasana yang adem-ayem menjadi terganggu.
Tak cuma itu,
netralitas yang didengungkan oleh Pemko Medan juga beberapa kali terusik oleh
kejadian-kejadian yang tidak seharusnya terjadi.
Misalnya seperti
para Kepling di Medan Utara yang menyerukan mendukung salah satu paslon,
harusnya ada tindak tegas dari Bawaslu, khususnya dari Pemko Medan. Untuk itu
saya berkali-kali menyampaikan kepada para Camat, tolong lah kita jaga
netralitas di Pilkada Medan ini," kata Ketua Fraksi PKS DPRD Medan.
Selain
menyayangkan sikap Pemko Medan, dalam hal ini Kabag Tapem Kota Medan yang tidak
mengambil tindakan apapun atas sikap para kepling yang tidak bersikap netral,
Rudiyanto juga menyayangkan sikap Bawaslu Kota Medan.
‘Kita meminta
kepada KPU dan Bawaslu Kota Medan untuk bekerja secara maksimal. Kita harus
tahu, bahwa masyarakat melihat dan menilai yang terjadi. Kami berharap Pilkada
dapat berjalan dengan baik, jujur dan adil. Nantinya dengan demikian, Pilkada
Medan akan menghasilkan pemimpin yang terbaik," pungkasnya. [P4/sya]