Aceh Tengah --Pilarempat.com | Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Lhokseumawe memperkirakan pada Desember 2020 inflasi di Kota lhokseumawe pada kisaran 0,36-0,82 persen,karena dipengaruhi terbatasnya pasokan dan ekspektasi mobilitas pada libur akhir tahun yang meningkat.
Hal itu disampaikan
Kepala BI Lhokseumawe, Yukon Afrinaldo pada acara High Level Meeting TPID Kota
Lhokseumawe terkait perkembangan
inflasi dan rencana kerja 2021 mengacu roadmap TPID, Sabtu 12 Desember 2020 yang
berlangsung di Grand Bayu Hil, Takengon Aceh Tengah yang diikuti Tim pengendali inflasi daerah
(TPID).
Menurut Yukon ,kisaran
inflasi capai 0,36 persen disebabkan akan terjadi kenaikan permintaan barang
sehubungan kenduri maulid, musim hujan memperpendek masa simpan tanaman
holtikultura dan lain lain .
Selain itu kepala BI
Lhokseumawe juga menyampaikan tentang beberapa hal penyumbang inflasi
Lhokseumawe di triwulan empat. Berdasarkan data top 10 andil inflasi di Kota
Lhokseumawe periode Oktober -Desember 2017-2019 diketahui ,komoditas yang perlu
menjadi perhatian pada akhir tahun 2020 yaitu ikan tongkol,udang basah,beras
,bawang merah,daging dan ayam ras.
Pada tempat yang sama
Sabtu 12 Desember 2020, sekitar pukul 16.00 wib BI juga menggelar kegiatan
strategi pengendalian inflasi melalui Kerja Sama Antar Daerah (KAD) yang
diikuti bupati dan walikota se Aceh. Pertemuan tersebut dipimpin kepala Bank
Indonesia (BI) Aceh, Achris Sarwani
didampingi Kepala BI Lhokseumawe, Yukon Afrinaldo.
Dalam pertemuan tersebut dibahas kerjasama antar daerah dalam pembelian barang dalam pengendalian inflasi .Untuk kerjasama antar daerah perlu dukungan infrastruktur antara lain jalan dan sarana pendukung lainnya ,hal itu disampaikan sejumlah bupati dan walikota. (P.4/zky)