MEDAN, PILAREMPAT.COM | Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong berbagai program untuk meningkatkan inklusi keuangan masyarakat yang diharapkan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat dan sejalan dengan upaya program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang dijalankan Pemerintah.
Anggota Dewan Komisioner OJK bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Tirta Segara menjelaskan bahwa inklusi keuangan memiliki peranan penting dan strategis sehingga diharapkan dapat menjadi solusi jitu untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19.
“Kami
meyakini, dengan tingkat pengetahuan dan pemahaman masyarakat yang lebih baik
mengenai produk dan layanan keuangan diiringi kemampuan pengelolaan keuangan
yang memadai akan dapat mendorong masyarakat untuk menggunakan produk dan
layanan keuangan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan mmereka
dalam beraktivitas ekonomi,” ungkap Tirta dalam pembukaan Bulan Inklusi
Keuangan 2020.
Tirta Segara menjelaskan bahwa
inklusi keuangan memiliki tiga hal penting bagi perekonomian yaitu meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, mendorong proses pemulihan ekonomi nasional, dan
untuk mendukung daya tahan ekonomi masyarakat dalam kondisi apapun.
Untuk mendukung upaya peningkatan inklusi keuangan ini, OJK juga terus mendorong pengembangan ekosistem digital akses produk dan layanan jasa keuangan sehingga mempermudah dan meningkatkan daya jangkaunya ke pelosok daerah.
Beberapa
proyek percontohan telah dibangun seperti digitalisasi aktifitas BWM,
Kurbali.com dan juga UMKMMU yang berkerjasama dengan Kementerian dan Lembaga
terkait.
Berbagai hal yang telah disiapkan
untuk mendukung Bulan Inklusi Keuangan 2020 antara lain pemberian kredit atau
pembiayaan bagi masyarakat serta pelaku usaha mikro dan kecil melalui kegiatan
business matching; penjualan produk dan layanan jasa keuangan berinsentif
(pemberian discount, cashback, point, bonus atau reward); kegiatan pameran
virtual, pembukaan rekening, polis, efek dan lainnya; termasuk kampanye dan
publikasi program literasi dan inklusi keuangan, serta perlindungan konsumen.
Beberapa program yang telah
dilakukan OJK untuk meningkatkan akses keuangan masyarakat ini dan program PEN
ini antara lain program KUR klaster, Lakupandai, Jaring, Bank Wakaf Mikro dan
Kredit Pembiayaan Melawan Rentenir (KPMR) yang dikoordinasikan dalam Tim
Percepatan Akses Keuangan Daerah yang saat ini telah berjumlah 195 di berbagai
daerah di Tanah Air.
Program KEJAR
Selain itu, untuk menyambut Bulan Inklusi Keuangan 2020, OJK bersama kementerian/lembaga, regulator keuangan, dan industri jasa keuangan telah menyiapkan berbagai program sesuai Strategi Nasional keuangan Inklusif (SNKI) seperti meningkatkan jumlah penabung di masyarakat dengan meluncurkan program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR).
Kegiatan Bulan Inklusi Keuangan yang diselenggarakan selama bulan Oktober 2020 mengambil tema “Satukan Aksi Keuangan Inklusif untuk Indonesia Maju (AKSESSKU)”. Kegiatan ini dilakukan di seluruh Indonesia dengan melibatkan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, Kantor Regional/Kantor OJK, LJK dan pihak-pihak terkait di daerah.
Pembukaan Bulan Inklusi Keuangan
ini diisi berbagai kegiatan antara lain peluncuran Buku Literasi Keuangan
Tingkat PAUD, rebranding Keluarga Sikapi serta peluncuran program Satu Rekening
Satu Pelajar (KEJAR) yang diikuti dengan pembukaan rekening tabungan pelajar di
seluruh Indonesia yang berjumlah 500.000 rekening selama Bulan Inklusi
Keuangan.
Dalam penyelenggaran tahun ini, tetelah disediakan laman internet Bulan Inklusi Keuangan (www.BIK2020.id) sebagai sarana bagi Kementerian/Lembaga, LJK, dan penyedia platform e-commerce untuk mempromosikan berbagai produk maupun kegiatan lain secara masif dan terintegrasi, sehingga dapat memudahkan masyarakat untuk tetap mendapatkan informasi serta akses keuangan pada masa pandemi Covid-19.
Melalui kegiatan Bulan Inklusi Keuangan diharapkan bisa memperkuat kepercayaan konsumen terhadap produk dan layanan jasa keuangan, serta membuka akses keuangan untuk sektor Perbankan, Pasar Modal, Perasuransian, Lembaga Pembiayaan, Pergadaian, Dana Pensiun, Fintech, serta E-commerce. (P4/rel)