Soal Kaca Novotel Pecah, Abdul Rahman : Tak Sengaja

/

/ Minggu, 30 Agustus 2020 / 11.48 WIB

 





Medan--Pilarempat.com  |  Menyahuti komentar Wakil Ketua DPD PAN Kota Medan Masrizal SH yang menyebutkan Wakil Ketua Komisi 3 DPRD Medan Abdul Rahman Nasution (foto) diduga telah memecahkan kaca lobi Hotel Novotel Soechi, dan berbicara kasar saat melaksanakan kunjungan kerja sekaligus mencoreng citra PAN Kota Medan bukanlah unsur kesengajaan.

“Kami melakukan kunjungan kerja ke sana dengan niat baik. Dibekali surat tugas resmi dari lembaga. Kalaupun terjadi insiden seperti waktu itu, bukanlah ada unsur kesengajaan,” tegas Abdul Rahman Nasution yang akrab disapa Manche, kepada wartawan di ruang Komisi 3, Senin (4/8/2020).

Saat menyampaikan penjelasan tersebut, turut dihadiri Ketua Komisi 3 M Afri Rizki Lubis, Sekretaris Komisi 3, Netty Yuniarti Siregar, Irwansyah, Rudianto Sitorus dan Henri Duin.

Ketika itu Juni lalu, ungkap Abdul Rahman Nasution, rombongan anggota Komisi 3 DPRD Medan melakukan kunjungan kerja ke Hotel Novotel Soeci terkait tunggakan pajak pihak hotel sebesar Rp3,3 miliar ke Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BP2RD).

Saat tiba di lokasi, pihak hotel diduga melecehkan anggota Komisi 3 DPRD Medan. “Kita datang bersama petugas BP2RD, orang yang akan ditemui itu ada persis di depan pintu masuk. Lalu kita diarahkan ke basement, naiknya dari bawah kata orang tersebut,” jelas Abdul Rahman Nasution menceritakan kronologis awal hingga terjadinya insiden tersebut.

Di bawah kita bertemu dengan petugas parkir yang membohongi anggota dewan seolah-olah ada pintu masuk dari bawah. Ternyata tidak bisa.

 “Karena tidak ada solusi, kita naik lagi menuju lobi didampingi Irwansyah dari PKS dan staf tiba di depan pintu lobi. Lalu saya menolak pintu sebelah kiri, lalu saya kembali lagi. Saya tolak lagi pintu sebelah kiri dan langsung pecah, itu yang terjadi. Jadi tidak ada niat sama sekali untuk melakukan pengrusakan,” tegas politisi PAN ini.

Hal senada juga disampaikan Irwansyah dari Fraksi PKS bahwa, adanya insiden yang dianggap mungkin belakangan jadi persoalan itu tidak ada unsur kesengajaan. 

“Tindakan dari rekan kami saat kunker tersebut sebenarnya tidak ada unsur kesengajaan. Kami berangkat juga diawali dengan niat baik. Memang saat itu, kami merasa lembaga kami khususnya Komisi 3 merasa dilecehkan,” jelasnya.

Ada pihak manajemen, lanjutnya, tapi kami tidak tahu siapa yang ada di sana. Seharusnya pihak hotel menerima kami, sebab kita resmi datang ke sana, bahkan menumpang bus DPRD Medan yang menunjukan kunker itu resmi.

Sementara anggota Komisi 3 lainnya yang turut kunker ketika itu, Henri Duin juga menguatkan bahwa Wakil Ketua Komisi 3 Abdul Rahman memang tidak sengaja memecahkan kaca tersebut. Meski demikian atas nama Komisi 3 Hendri Duin minta maaf telah terjadi insiden yang tidak diinginkan oleh siapa pun itu. (P4/sya)

Komentar Anda

Berita Terkini