Akademisi: Antisipasi Covid-19, Sterilisasikan Penumpang di Bandara Kualanamu

/

/ Kamis, 02 April 2020 / 17.41 WIB

(Foto: istimewa)
Pilarempat.com-Medan : Dalam upaya mengantisipasi Covid-19 agar virus mematikan itu tidak menular ke orang lain harus dilakukan pengendalian atau tata kelola yang responsif dan akuntabel.
“Terutama yang paling penting sterilisasikan kedatangan penumpang pesawat di Bandara Internasional Kualanamu/Kuala Namu International Airport (KNIA). Di sini perlu disediakan Ruang Isolasi Adsorbent Hydroxyapatite  (HA) filler sewaktu berada di bandara tersebut,” ungkap Dra.Dara Aisyah, MSi, Ph.D, Dosen Program Studi Administrasi Negara (FISIP) Cluster Evaluasi Kinerja Program Pemerintah Universitas Sumatera Utara (USU), di Medan, Kamis (2/4/2020).
Menurutnya, bagaiman seharusnya sistem pengendalian virus corona secara benar agar tidak meluas terjangkit kepada orang lain sehingga apa yang dilakukan tim Satgas Covid 19 Sumut untuk mengantisipasinya tidak lah sia-sia.
Dijelaskan Dara, tata kelola penanganan Covid-19 meliputi fase-fase antara lain tindakan treatment. Pertama mengadministrasikan para pendatang di Bandara Kualanamu harus mengganti pakaian dan memakai pakaian khusus.
Kedua, melakukan Pengukuran suhu before treatment, untuk memasuki bilik isolasi Adsorbent Chamber di treatment harus dilakukan secara seksama.
Sedangkan fungsi adsorbent di dalam HA water untuk 3 in 1 fungsinya bermanfaat sebagai penambah stamina tubuh jika di minum dan mengadsorbsi semua virus, kotoran dan lainnya.
Adsorbent menghilangkan berbagai macam virus, kuman, yang masuk melalui proses penyerapan dengan memasukkan bahan cairan berkalori di dalam tubuh untuk stamin
“Ketiga, menghidupkan bilik Chamber dengan absorbent filler Hidroksiapatit Water hingga mencapai 20 menit,” sebut Dara yang juga Ketua Komite R&D Produk Inovasi Pesisir Kadin Sumatera Utara ini.
Hal senada dikemukakan Relawan Covid-19 dari Tata Kelola Social Public Development, Ir Raulan Togatorop. Dia menyarankan kepada para pendatang agar minum air berkalori dari HA water untuk detoxification (detox) sebanyak dua liter sehari untuk anti detox. Kemudian menyemprot mata hidung, mulut, wajah dan seluruh tubuh .
Setelah keluar dari bilik Chamber, harus melakukan pembersihan dengan mandi air berkalori agar terbasahi di seluruh tubuh. Gunanya untuk memastikan bahwa seluruh tubuh sudah melewati adsorbent water.
Lantas dilakukan pengukuran Suhu after treatment sehingga diperoleh zero virus. Seandainya belum berkurang (reduced) kandungan virus dalam tubuh maka pasien di klasifikasikan sebagai 3 tingkatan yaitu status pasien ODP (Orang Dalam Pemantauan), PDP (Pasien Dalam Pengawasan) dan Suspect atau Terduga,” jelas Raulan.

Dosen Program Studi Fsika FMIPA USU, Dr Muhammad Sontang Sihotang, S.Si, M.Si menambahkan seluruh pasien harus diisolasi & terkawal di dalam Rumah Karantina Covid -19 yang berlokasi tetap di kawasan Bandara Kualanamu dengan treatment adsorbent .
“Lokasi isolasi harus jauh dari tempat tinggal masyarakat yang belum tercemar dan  terindikasi Covid -19. Hal ini dimaksudkan agar virus tersebut tidak menjalar kemana-mana.
Inilah tata kelola yang benar dan sangat efektif sebagai kinerja pencegahan wabah pandemi dalam mengantisipasi dan menterapi pasien dengan sistem blok lebih baik,” pungkas Sontang. (P4/SPC)



Komentar Anda

Berita Terkini