Wiwek Sisto Widayat (foto:P4/sya) |
PILAREMPAT.COM, MEDAN | Bank Indonesia Provinsi Sumatera
Utara (BI Sumut) memperkirakan inflasi Sumut di tahun 2020 meningkat dari tahun
2019 dan masih berada di dalam sasaran inflasi nasional yakni tiga persen plus minus
satu persen (3% plus minus 1%) secara year on year (yoy).
“Kenaikan inflasi akan didorong oleh
penyesuaian tarif yang dilakukan pemerintah seperti BPJS Kesehatan, cukai rokok,
Upah Minimum Provinsi dan tarif tol. Disamping itu, produksi bumbu-bumbuan
khususnya cabai merah tampaknya masih
belum optimal di tengah permintaan yang tinggi,” ujar Wiwiek Sisto Widayat,
Kepala Kantor Perwakilan BI Sumut, di Medan, Kamis (09/01/2020).
Dijelaskannya, BI berharap Tim Percepatan Inflasi Daerah (TPID)
dapat terus menjaga inflasi di rentang sasaran nasional melalui 4K yakni,
keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan
komunikasi yang efektif.
Selain itu
sebut Wiwiek, di tahun 2020, TPID akan fokus untuk memperbaiki kualitas data,
penguatan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pangan, dan utilisasi teknologi Controlled Atmosphere Storage (CAS).
"Seperti halnya pengendalian inflasi Sumut pada tahun 2019 yang
mengalami tantangan yang cukup besar. Namun, berbagai upaya pengendalian
inflasi yang dilakukan TPID berhasil membawa inflasi Sumut berada di bawah
sasaran inflasi nasional. Bahkan, pada Desember 2019 Sumut mengalami
deflasi," ungkap Wiwiek didampingi Direktur BI, Andiwiana dan Kepala Grup Advisory dan
Pengembangan Ekonomi, Ibrahim. (P4/sya)