Pengamat Ekonomi: Harga Emas Naik, Tapi Harus Waspada Membelinya

/

/ Kamis, 10 Oktober 2019 / 18.11 WIB
(foto:investor .id)

PILAREMPAT.COM, MEDAN | Tren harga emas dunia belakangan ini, khususnya dalam 1 tahun terkahir memang mengalami kenaikan yang signifikan. 1 tahun lalu harga emas dunia sempat diperdagangkan dikisaran level $ 1.200 per troy once. Dan saat ini harga emas dunia diperdagangkan dikisaran $ 1500-an per troy once. Penguatan harga emas ini tidak terlepas dari tekanan yang diterima mata uang US Dolar seiring memburuknya data perekonomian AS.

Selain itu, eskpektasi terkait dengan  penurunan suku bunga acuan Bank Sentral AS atau The FED juga turut memperburuk kinerja mata uang US Dolar sebelumnya. US Dolar dan Emas merupakan instrument investasi yang paling banyak digunakan oleh investor di dunia (safe haven). Kinerjanya kerap bertolak belakang, kalau US Dolar naik, Emasnya cenderung turun dan sebaliknya.

"Nah, ditengah kenaikan harga emas belakangan ini. Saya berharap masyarakat jangan latah untuk ikut-ikutan membeli emas. Tetapi pahami terlebih dahulu mengapa harga emas ini bisa mengalami kenaikan. Sejauh ini saya melihat kondisi ekonomi global yang cenderung memburuk membuat banyak investor beralih ke emas," ungkap Gunawan Benjamin,SE.MSi, pengamat ekonomi dan bursa saham Sumut kepada PILAREMPAT.COM, Kamis (10/10/2019).

Namun dia mengingatkan, apakah tepat jika membeli emas di posisi 1500-an US Dolar, atau sekitar 730 ribuan lebih per gramnya saat ini?.  

"Ini yang perlu diwaspadai. Jangan sampai terbentuk opini di masyarakat bahwa emas harganya akan naik terus. Dan sebelum membeli emas sebaiknya kita memastikan bahwa kita akan mengikuti perkembangan ekonomi global yang mempengaruhi harga emas, guna menghindari kerugian," tandasnya.

Dijelaskan Gunawan, jika tren perkembangan suku bunga acuan di AS diopinikan atau diekspektasikan akan turun. Maka membeli emas saat ini masih memberikan ruang bagi penguatan harga emas itu sendiri. Artinya kita berpeluang mendapatkan keuntungan. 

"Selanjutnya, jika tensi perang dagang memburuk, emas bisa dibeli, karena saya yakin kondisi ekonomi yang buruk tersebut cenderung memunculkan sikap 'cari aman' dengan membeli emas bagi semua investor di dunia," ujarnya.

Secara teknikal, sebut Gunawan yang juga dosen di beberapa PTMN/PTS di Medan ini, emas masih berpeluang naik dikisaran 2000 US Dolar per once troy. Atau diperkirakan akan mencapai harga 1 juta rupiah per gramnya. Tetapi ingat, faktor-faktor yang mempengaruhi harga emas harus kita update setiap hari setelah kita membeli emas. Jangan terlewatkan sedikitpun, karena dinamika ekonomi global cenderung sangat cepat berubah belakangan ini.

"Jadi tetap hari-hati, dan emas yang direkomendasikan adalah emas murni atau logam mulia, bukan emas perhiasan. Kenali resiko sebelum membeli emas. Jangan hanya terbawa ajakan sesat pihak pihak yang tidak bertanggung jawab," katanya mengingatkan.

Terlebih bagi pembeli emas yang beragama islam. Jangan sampai ada pihak pihak tertentu yang sengaja menjual dinar (emas), namun harga acuan dinarnya tidak sepenuhnya mengacu kepada perubahan harga emas dunia. Jangan mudah terperdaya dengan grafik kinerja harga dinar tersebut. Harus di crossingkan dengan harga emas dunia.

Selanjutnya, pastikan membeli emas di tempat-tempat yang terpercaya. Jangan sampai serah terima fisik emasnya justru tidak ada disitu. Dan jangan mudah terperdaya seandainya ada oknum penjual emas atau dinar yang menggunakan hadits saat menjual barang dagangannya, terlebih jika tempat jualannya tidak resmi atau terpercaya, dan serah terima fisik emasnya juga tidak tersedia. [P4/sya]

Komentar Anda

Berita Terkini