Pilarempat.com, Medan | Ketua Umum Kadin Sumatera Utara (Sumut), Drs Khairul Mahalli berharap
pemerintah daerah harus mendorong perusahaan efek daerah (PED) Sumut cepat tumbuh berkembang.
“Dengan berkembangnya PED akan dapat meningkatkan investor lokal
berinvestasi di berbagai produk. Kemudian mampu berkembang dan diiharapkan akan
mampu menghempang investasi bodong. Soalnya yang bodong-bodong itu masuk ke
berbagai daerah sehingga masyarakat mudah terpengaruh. Kita harus bisa mencegah
investasi bodong. Banyak kasus investasi bodong di daerah,” ungkap Khairul ketika
memberi sambutan pada pembukaan seminar Program PED dan Penerbitan Produk
Investasi Sektor Riil dan Infrastruktur, di Hotel JW Marriott, Medan, Kamis, (12/9/2009).
Khairul Mahalli menyebutkan di Sumut ada 33 kabupaten/kota. jika
di semua kabupaten/kota memiliki PED diyakini semakin banyak masyarakat
berinvestasi di PED sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah tersebut
termasuk sektor riil.
Namun dia mengakui infrastruktur belum standar perlu
ditingkatkan lagi termasuk sumber daya manusia (SDM) yang profesional di era
digitalisasi ini,
“Bahkan yang tak kalah pentingnya bagaimana
kita membangun kemitraan dengan semua stakeholder termasuk dengan Kadin. Karena
apapun usaha, payung hukumnya adalah Kadin,” ujar Khairul Mahalli pada acara dihadiri Ketua DPD
Perbarindo Sumut Syafruddin Siregar, pimpinan Panin Sekuritas Darmin, Dirut
Rajawali Multi Mandir,i Ir Teungku Muchammad F dan pengusaha lain.
Narasumber Khairul Muttaqin mengakui ada kecenderungan ekonomi
Indonesia melambat dengan pertumbuhan sekitar 5%. Bahkan semua negara di dunia
tumbuh melambat. Namun dia berharap di tengah perlambatan tersebut pengusaha
harus lebih kreatif.
Dia mencontohkan Sumut memiliki banyak potensi untuk
dikembangkan.Jika PED bisa berkembang di daerah akan dapat mendorong masyarakat
untuk berinvestasi apalagi bisa memulai dengan modal kecil
“Bila PED berkembang diharapkan akan mampu menghempang investasi
bodong. Soalnya yang bodong-bodong itu masuk ke berbagai daerah sehingga
masyarakat mudah terpengaruh. Kita harus bisa mencegah investasi bodong.Soslnya
banyak kasus investasi bodong di daerah,” ucap Khairul.
Berbicara tentang update pasar modal Khairul yang didampingi
sejumlah narasumber lainnya menyebutkan dalam 5 tahun terakhir ini
pertumbuhannya masih bagus.”Jadi kita optimis ke depan lebih berkembang,”
katanya
Sementara itu Kepala Departemen Pengawasan
Pasar Modal OJK, Yunita Linda Sari dalam sambutannya ketika membuka acara
menjelaskan seminar ini untuk memperkenalkan pasar modal sebagai sumber
pendapatan masyarakat
“Perkembangan industri pasar modal dalam 5
tahun mengalami kenaikan yang signifikan.Termasuk perdagangan saham naik
21%. Begitu pula industri pengelolaan investasi sangat menggembirakan,’ ungkapnya
Dalam kegiatan yang digelar Otoritas Jasa Keuangan ( OJK) itu
tampil sebagai narasumber Direktur Pengawasan Transaksi Efek OJK, Khairul
Muttaqin, Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI Kristian Manulang,
Kabag Direktur Pengelolaan Investasi dan Dewan Asosiasi Penerbit Reksadana
Indonesia (APRDI), Bramantia Nugroho. [P4/sya]