Kadin: PED Diharapkan Mampu Menghempang Laju Investasi ‘Bodong’

/

/ Jumat, 13 September 2019 / 03.53 WIB


Pilarempat.com, Medan | Ketua Umum Kadin Sumatera Utara (Sumut), Drs Khairul Mahalli berharap pemerintah daerah harus mendorong perusahaan efek daerah (PED) Sumut cepat tumbuh berkembang.
“Dengan berkembangnya PED akan dapat meningkatkan investor lokal berinvestasi di berbagai produk. Kemudian mampu berkembang dan diiharapkan akan mampu menghempang investasi bodong. Soalnya yang bodong-bodong itu masuk ke berbagai daerah sehingga masyarakat mudah terpengaruh. Kita harus bisa mencegah investasi bodong. Banyak kasus investasi bodong di daerah,” ungkap Khairul ketika memberi sambutan pada pembukaan seminar Program PED dan Penerbitan Produk Investasi Sektor Riil dan Infrastruktur, di Hotel JW Marriott, Medan, Kamis, (12/9/2009).
Khairul Mahalli menyebutkan di Sumut ada 33 kabupaten/kota. jika di semua kabupaten/kota memiliki PED diyakini semakin banyak masyarakat berinvestasi di PED sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah tersebut termasuk sektor riil.

Namun dia mengakui infrastruktur belum standar perlu ditingkatkan lagi termasuk sumber daya manusia (SDM) yang profesional di era digitalisasi ini,
“Bahkan yang tak kalah pentingnya bagaimana kita membangun kemitraan dengan semua stakeholder termasuk dengan Kadin. Karena apapun usaha, payung hukumnya adalah Kadin,” ujar Khairul Mahalli pada acara dihadiri Ketua DPD Perbarindo Sumut Syafruddin Siregar, pimpinan Panin Sekuritas Darmin, Dirut Rajawali Multi Mandir,i Ir Teungku Muchammad F dan pengusaha lain.
Narasumber Khairul Muttaqin mengakui ada kecenderungan ekonomi Indonesia melambat dengan pertumbuhan sekitar 5%. Bahkan semua negara di dunia tumbuh melambat. Namun dia berharap di tengah perlambatan tersebut pengusaha harus lebih kreatif.
Dia mencontohkan Sumut memiliki banyak potensi untuk dikembangkan.Jika PED bisa berkembang di daerah akan dapat mendorong masyarakat untuk berinvestasi apalagi bisa memulai dengan modal kecil
“Bila PED berkembang diharapkan akan mampu menghempang investasi bodong. Soalnya yang bodong-bodong itu masuk ke berbagai daerah sehingga masyarakat mudah terpengaruh. Kita harus bisa mencegah investasi bodong.Soslnya banyak kasus investasi bodong di daerah,” ucap Khairul.
Berbicara tentang update pasar modal Khairul yang didampingi sejumlah narasumber lainnya menyebutkan dalam 5 tahun terakhir ini pertumbuhannya masih bagus.”Jadi kita optimis ke depan lebih berkembang,” katanya
Sementara itu Kepala Departemen Pengawasan Pasar Modal OJK, Yunita Linda Sari dalam sambutannya ketika membuka acara menjelaskan seminar ini untuk memperkenalkan pasar modal sebagai sumber pendapatan masyarakat
“Perkembangan industri pasar modal dalam 5 tahun mengalami kenaikan yang signifikan.Termasuk perdagangan saham naik 21%. Begitu pula industri pengelolaan investasi sangat menggembirakan,’ ungkapnya

Dalam kegiatan yang digelar Otoritas Jasa Keuangan ( OJK) itu tampil sebagai narasumber Direktur Pengawasan Transaksi Efek OJK, Khairul Muttaqin, Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI Kristian Manulang, Kabag Direktur Pengelolaan Investasi dan Dewan Asosiasi Penerbit Reksadana Indonesia (APRDI), Bramantia Nugroho. [P4/sya]

Komentar Anda

Berita Terkini