Pilarempat.com, Medan | Guna mengantisipasi para siswa
tidak panik dan langsung mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan saat
terjadi bencana, Pemko Medan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Kota Medan melaksanakan Sosialisasi Pengenalan Gejala, Resiko dan Menghadapi
Bencana Di Sekolah-Sekolah Dasar Daerah Rawan Bencana di Kecamatan Medan
Maimun, Selasa (24/9/2019).
Sosialisasi diikuti seratusan siswa dari
10 SD yang digelar di Aula Yayasan Perguruan Harapan Jalan Imam Bonjol
dipimpin Wali Kota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi MH diwakili Kepala Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan Arjuna Sembiring. Kesepuluh SD
itu masing-masing SD Negeri 060788, SDN 060898, SDN 067092, SDN 060901, SD
Mongonsidi 060901, SD Harapan 1, SD Harapan 2, SD Angkasa 2, SD Kemala
Bhayangkari dan SD Immanuel.
Dalam penjelasannya, Arjuna mengatakan, sosialisasi
ini dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan kepada para siswa SD dalam
melakukan tindakan saat terjadi bencana sehingga mereka nantinya tidak panik dan
dapat melakukan sesuai dengan yang telah disosialisasikan sebelumnya.
"Dengan adanya sosialisasi ini, para siswa
nantinya dapat mengetahui bagaimana tindakan yang harus mereka lakukan saat
bencana datang. Sebab, kita tidak tau kapan bencana itu akan datang. Menyikapi
hal itulah, makanya kita perlu mengetahui apa-apa saja yang harus kita lakukan
saat terjadi bencana nantinya," kata Arjuna.
Usai Arjuna memberikan arahan, sosialisasi selanjutnya
diisi dengan pemaparan dan cara-cara yang harus dilakukan ketika terjadi
bencana oleh Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPPBD Kota Medan Fachruddiin.
Diharapkan, melalui sosialisasi ini para siswa SD nantinya bisa mengetahui
langkah-langkjah yang harus dilakukan ketika bencana terjadi sehingga
dapat meminimalisir jatuhnya korban.
Di sela-sela pelaksanaan sosialisasi, Arjuna
mengungkapkan Pemko Medan sangat serius mengantisipasi kabut asap yang terjadi
akibat terbakarnya hutan dan lahan di Provinsi Riau dan Jambi. Di samping terus
membagikan masker kepada warga, Wali Kota juga telah menginstruksi agar seluruh
rumah sakit, puskesmas dan klinik di Kota Medan untuk membuat posko guna
menampung warga yang membutuhkan pelayanan kesehatan akibat terpapar kabut
asap.
Di samping itu papar Arjuna, BPBD hingga kini terus
membagikan masker secara gratis kepada warga sesuai instruksi yang disampaikan
Wali Kota guna mencegah warga menghirup langsung kabut asap yang sangat kurang
baik bagi kesehatan, terutama insfeksi saluran pernafasan akut (ISPA).
Pembagian masker, jelas Arjuna, diprioritaskan bagi
warga yang melakukan aktifitas di ruang terbuka karena rentan terpapar kabut
asap. Sambil membagikan masker, tak lupa juga diingatkan agar warga
mengurangi aktifitas di luar rumah. Jika pun harus ke luar rumah harus
menggunakan masker.
"Tingkat udara masih dibatas ambang batas. Dalam
artian belum dalam tahap awas atau membahayakan. Anak sekolah belum ada opsi
untuk diliburkan karena kondisinya masih dalam ambang batas dan belum
membahayakan. Itu sebabnya sekolah-sekolah belum ada yang diliburkan,”
jelasnya. (P4/sya)