Ajarkan Siswa SD Di Medan Maimun Tidak Panik Hadapi Bencana

/

/ Kamis, 26 September 2019 / 06.56 WIB





Pilarempat.com, Medan | Guna mengantisipasi para siswa tidak panik dan langsung mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan saat terjadi bencana, Pemko Medan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan melaksanakan Sosialisasi Pengenalan Gejala, Resiko dan Menghadapi Bencana Di Sekolah-Sekolah Dasar Daerah Rawan Bencana di Kecamatan Medan Maimun, Selasa (24/9/2019).

Sosialisasi  diikuti seratusan siswa  dari 10 SD  yang digelar di Aula Yayasan Perguruan Harapan Jalan Imam Bonjol dipimpin Wali Kota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi MH diwakili Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan Arjuna Sembiring. Kesepuluh SD itu masing-masing SD Negeri 060788, SDN 060898, SDN 067092, SDN 060901, SD Mongonsidi 060901, SD Harapan 1, SD Harapan 2, SD Angkasa 2, SD Kemala Bhayangkari dan SD Immanuel.

Dalam penjelasannya, Arjuna mengatakan, sosialisasi ini dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan kepada para siswa SD dalam melakukan tindakan saat terjadi bencana sehingga mereka nantinya tidak panik dan dapat melakukan sesuai dengan yang telah disosialisasikan sebelumnya.

"Dengan adanya sosialisasi ini, para siswa nantinya dapat mengetahui bagaimana tindakan yang harus mereka lakukan saat bencana datang. Sebab, kita tidak tau kapan bencana itu akan datang. Menyikapi hal itulah, makanya kita perlu mengetahui apa-apa saja yang harus kita lakukan saat terjadi bencana nantinya," kata Arjuna.

Usai Arjuna memberikan arahan, sosialisasi selanjutnya diisi dengan pemaparan dan cara-cara yang harus dilakukan ketika terjadi bencana oleh Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPPBD Kota Medan Fachruddiin. Diharapkan, melalui sosialisasi ini para siswa SD nantinya bisa mengetahui langkah-langkjah yang harus dilakukan  ketika bencana terjadi sehingga dapat meminimalisir jatuhnya korban.

Di sela-sela pelaksanaan sosialisasi, Arjuna mengungkapkan Pemko Medan sangat serius mengantisipasi kabut asap yang terjadi akibat terbakarnya hutan dan lahan di Provinsi Riau dan Jambi. Di samping terus membagikan masker kepada warga, Wali Kota juga telah menginstruksi agar seluruh rumah sakit, puskesmas dan klinik di Kota Medan untuk membuat posko guna menampung warga yang membutuhkan pelayanan kesehatan akibat terpapar kabut asap.

Di samping itu papar Arjuna, BPBD hingga kini terus membagikan masker secara gratis kepada warga sesuai instruksi yang disampaikan Wali Kota guna mencegah warga menghirup langsung kabut asap yang sangat kurang baik bagi kesehatan, terutama insfeksi saluran pernafasan akut (ISPA).

Pembagian masker, jelas Arjuna, diprioritaskan bagi warga yang melakukan aktifitas di ruang terbuka karena rentan terpapar kabut asap. Sambil membagikan masker,  tak lupa juga diingatkan agar warga mengurangi aktifitas di luar rumah.  Jika pun harus ke luar rumah harus menggunakan masker.

"Tingkat udara masih dibatas ambang batas. Dalam artian belum dalam tahap awas atau membahayakan. Anak sekolah belum ada opsi untuk diliburkan karena kondisinya masih dalam ambang batas dan belum membahayakan. Itu sebabnya sekolah-sekolah belum ada yang diliburkan,” jelasnya. (P4/sya)

Komentar Anda

Berita Terkini