Kurang Edukasi, Tapir Ditangkap Karyawan PTPN di Desa Bandar Selamat Asahan

/

/ Senin, 19 Agustus 2019 / 09.51 WIB


Tapir saat ditangkap jadi tontonan masyarakat  di Desa Bandar Selamat, Kec. Aek Songsongan, Asahan, (Foto: P4/istimewa)

Asahan, Pilarempat.com | Akibat kurangnya edukasi/pengetahuan tentang Suaka Margasatwa sebagai habitatnya, Tapir ditangkap karyawan PTPN, di areal perkebunan di Desa Bandar Selamat, Kecamatan Aek Songsongan, Asahan Sumatera Utara, Sabtu (17 Agustus 2019).

“Sangat disayangkan jika kondisi hewan langka ini (Tapir)  yang sehat harus dikurung atau dipenjarakan dikebun binatang menjadi tontonan. Saya pikir ini kejahatan terhadap hewan yang dapat mengganggu ekosistem. Karena tapir juga memiliki peran penting dalam ekosistem habitatnya,” ungkap Haray Sam Munthe, Direktur Sumatran Tiger Rangers dan Pendiri Yayasan Alam Liar Sumatera .

Menurut dia, konflik terjadi akibat kurangnya edukasi Suaka Margasatwa sebagai habitatnya, pengenalan perilaku dan upaya konservasinya, padahal Tapir (melayanus tapirus) adalah satwa yang dilindungi dan terancam punah serta dilindungi UU Konservasi No 5 thn 1990.

“Jika kondisi tapir terlihat sehat dan tidak terluka, sebaiknya langsung dilepaskan saja kembali ke habitatnya ,” ujar Munthe  sembari bersiap-siap menuju lokasi untuk segera memberikan edukasikepada masyarakat sekitarnya.

Diungkapnya lagi, penyebab lainnya yang bakal terjadi juga adalah rusaknya habitat dan kemungkinan dapat menyebabkan terbunuhnya satwa itu sendiri.


Rusaknya Kawasan Konservasi

Munthe juga menyesalkan, tidak adanya pengenalan satwa kepada karyawan dari pihak perusahaan Perkebunan kelapa sawit PTPN III, Asahan tersebut, sehingga karyawan perusahaan tidak mengenal Tapir dan mengejar- ngejarnya di areal kebun kelapa sawit hingga tertangkap dan dibawa ke Taman Hewan Pematang Siantar (THPS).
Keluarnya satwa langka dari Suaka Margasatwa Dolok Surungan merupakan indikator rusaknya kawasan konservasi yang peruntukannya adalah konservasi Tapir dan harimau Sumatra.


“Kami sangat berharap agar Tapir segera dipulangkan ke habitatnya. BKSDA SU dan PTPN III harus segera meningkatkan kesadaran warga sekitar SM Dolok Surungan, khususnya karyawan perkebunan kelapa sawit yang arealnya tidak jauh dari kawsan konservasi Suaka Marga Satwa Dolok Surungan,” tegas Munthe. [P4/ril/sya]
Komentar Anda

Berita Terkini