Kepala Perwakilan BI ProvinsiSumut, Wiwiek Sisto Widayat (P4/foto; m.isya) |
Medan,
Pilarempat.com | Bank Indonesia saat ini
fokus dalam pengembangan ekonomi syariah serta mendorong produk halal di
Sumatera Utara (Sumut). Siapa yang tak kenal kota Medan yang merupakan surga
kuliner tetapi masih minim berlabel halal.
Direktur LPPOM Majelis Ulama Indonesia (MUI)
Sumut, Basyaruddin mengapresiasi Bank Indonesia telah fokus dalam pengembangan
ekonomi syariah dan mendorong produk halal di Sumut.
Basyaruddin menyebutkan hanya untuk restoran
skala kecil-kecil yang telah mengajukan label halal. Bahkan, untuk restoran
hotel yang besar belum ada.
“Untuk hotel yang baru mengajukan Hotel Garuda
Plaza, yang lain belum ada. Kalau bisa disampaikan sangat baik, karena mereka
yang datang. Ada satu hotel yang mengajukan sertifikasi, tapi begitu diperiksa
bahannya ada yang tidak boleh,” ujar Basyaruddin didampingi Wiwiek Sisto Widayat, Kepala Perwakilan BI Provinsi Sumut, Rabu kemarin.
Ia menegaskan bahwa komitmen pemerintah sangat
penting, paling tidak mengimbau. Dalam Undang-Undang Pangan ada disebutkan,
pemerintah berkewajiban memberi jaminan bagi program-program yang
dipersyaratkan halal, itu ada undang-undang, bahkan Medan sudah ada Perda
halal.
“Tercantum, UU Jaminan Halal Tentang No
33/2014 itu sangat jelas, produk yang masuk dan beredar wajib
bersertifikat halal. Bahkan sanksinya ada sampai Rp2 miliar. Tapi itu belum
efektif, nanti 17 Oktober 2019, itu akan diberlakukan secara terukur,”
jelasnya.
Basyaruddin berharap Semua pihak harus
bergandengan tangan mewujudkan ini. Termasuk seperti yang dilakukan Bank
Indonesia
“Sumut banyak sekali potensi UMKM yang
cukup baik, tapi ada masalah-masalah misalnya di pemasaran, kemudian untuk
pembiayaan sehingga mereka harus berkembang. Kalau saya melihat ini sangat baik
BI memberikan perhatian yang cukup besar terhadap perkembangan mereka, sehingga
nanti bisa membantu secara ekonomi, PAD Sumut,” ungkapnya.
Basyaruddin saat ini melihat perhatian BI
terhadap pengembangan ekonomi syariah ini sudah bersifat kontiniu, tidak hanya
ceremonial saja, tetapi ada action.
Sebelumnya, BI sifatnya hanya memberikan
edukasi kepada pengusaha-pengusaha saja, tahun ini bakal ada action bakal
diberikan sertifikat, membantu UMKM mendapatkan sertifikat halal, ini akan kita
suport lakukan kepada UMKM.
“Sehingga Medan nanti menjadi sebuah wisata
yang menarik supaya wisatawan mancanegara itu bisa kita tarik ke Medan,
dan merasa nyaman. Saat ini kenyamanannya masih dipertanyakan, banyak
restoran yang belum berstandar halal, jadi mereka ragu sehingga mereka hanya sebagai transit, sehingga
merugikan kita,” pungkasnya. [P4]